Jumat 14 Sep 2018 01:40 WIB

Pandangan Nasdem Soal Masuknya Kwik Kian Gie ke Kubu Prabowo

Nasdem menilai selama ini gagasan ekonomi kubu Prabowo tak relevan.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Muhammad Hafil
Kwik Kian Gie
Foto: ISMAR PATRIZKI/Antara
Kwik Kian Gie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Johnny G Plate berharap, kehadiran Kwik Kian Gie di dapat memperbaiki gagasan ekonomi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia menilai, selama ini pasangan Prabowo-Sandiaga kehilangan visi besar mengenai konsep ekonomi yang akan diusungnya.

Menurut dia, jika Kwik merapat pada pasangan Prabowo-Sandiaga, akan ada gagasan ekonomi yang lebih segar. "Mudah-mudahan kehadiran Pak Kwik di sana bisa membantu menghadirkan gagasan brilian di bidang ekonomi. Sejauh ini kita hanya mengamgkat kasus yang tidak relevan, bahkan gak didukung data," kata dia di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/9).

Ia mencontohkan, Prabowo-Sandiaga selalu menarasikan daya beli masyarakat pada pemrintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang rendah. Padahal, kata dia, tingkat pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 sebesar 5,06 persen, berada di atas tingkat inflasi sebesar 3,4 persen pada Maret 2018. Hal itu menunjukkan daya beli masyarakat Indonesia tinggi.

Johnny menilai, kampanye yang dinarasikan oleh pasangan Prabowo-Sandiaga tidak relevan. Karena itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin tidak akan terjebak dalam isu kasus per kasus, melainkan ingin mengadu gagasan terkait pembangunan bangsa dan negara.

ia mengatakan, saat ini TKN sedamg menyelesaikan visi misi program Nawacita II untuk Indonesia 2019-2024, yang terdiri dari sembilan program dan terbagi menjadi 45 bagian. Ia mengatakan, 15 bagian terkait politik, pertanahan, kemanana, dan politik luar negari, 21 bidang terkait ekonomi, termausk ekonomi kerakyatan, dan sembilan bagian terkait budaya dan sumber daya manusia.

Johnny mengatakan, tujuan dari program tersebut adalah mempersiapkan masyarakat untuk memasuki era yang lebih berbasis tekonologi, revolusi industri 4.0, dan membangun iklim investasi yang baik di indonesia. Di samping itu, UMKM dan kebutuhan rakyat juga diperhatikan dengan belanja infrastruktur sosial.

Semua itu, kata dia, merupakan desain besar program Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang mengusung Jokowi-Ma'ruf. "Tidak hanya ngomong soal telur, tidak hanya ngomong soal beras, tidak hanya ngomong garam dan seterusnya. Isu yang kita angkat berbasis data dan fakta. Kita berharap dengan tampilnya tokoh ekonom kita justru gagasan di bidang ekonomi bagus ditampilkan," kata dia.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyebut nama-nama seperti mantan menteri Menteri Koordinator Ekonomi dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan ketua Bappenas Kwik Kian Gie sepakat untuk membantu tim Prabowo-Sandiaga untuk memecahkan masalah yang ada saat ini. Ajakan terhadap fungsionaris PDIP itu, Prabowo mengatakan, tak lepas dari kondisi ekonomi saat ini yang dinilai terlalu membebankan rakyat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement