REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Aktris Inggris Kate Winslet mengajak para perempuan untuk memerangi buta huruf. Pada peluncuran proyek terbaru National Literacy Trust di London, Inggris, dia mempersuasi kaum hawa yang belum melek huruf untuk tidak malu mengakui kondisinya.
Pemeran 42 tahun itu mengatakan, merasa malu atau enggan mengakui apa yang dialami tidak akan mengarah pada solusi yang diperlukan. Sikap tersebut justru menghalangi mereka untuk mendapat bantuan dan edukasi memadai.
"Jangan merasa takut, terisolasi, atau kurang memiliki kendali dalam hidup," kata Winslet yang menyebut buta huruf seperti "hidup di suatu negara tanpa mempelajari bahasanya".
Kampanye yang dia gencarkan bersama yayasan National Literacy Trust hendak mengupayakan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang lebih baik untuk kaum hawa. Pasalnya, satu dari 10 perempuan dewasa di Inggris masih memiliki kemampuan baca tulis yang buruk.
Menurut Winslet, keterampilan tersebut masuk dalam hak asasi manusia. Tanpa dua kemampuan dasar itu, aspek hidup seseorang bisa terimbas, termasuk dalam hal sederhana seperti membaca surat atau memahami instruksi di botol obat.
Sang bintang memenangkan piala Oscar karena berperan sebagai perempuan yang menutupi bahwa dirinya buta huruf di film The Reader. Sebelum proses syuting, Winslet juga melakukan riset dan berjumpa dengan perempuan dengan kondisi demikian.
"Dia seperti hidup dalam persembunyian, berpura-pura bisa membaca agat dapat membaur dan tidak malu," kata Winslet, dikutip dari laman BBC.
Agar kondisi sama tidak terjadi, National Literacy Trust merilis proyek "Words for Work: Women in Leadership". Ada tim khusus yang mengajarkan keaksaraan dan keterampilan praktis seperti membuat CV serta surat lamaran pekerjaan di London, Manchester, dan Nottingham.