Rabu 19 Sep 2018 04:30 WIB

Polisi Siap Amankan Pengambilan Nomor Urut Capres

Polisi akan mencegah terjadinya gesekan antara dua pendukung paslon capres-cawapres.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Bayu Hermawan
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Pusat telah mempersiapkan pengamanan untuk kegiatan pengambilan nomor urut pasangan capres-cawapres di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Jumat (21/9) mendatang. Polisi akan mencegah terjadinya gesekan antara dua pendukung paslon yang hadir.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan, pihaknya akan memisahkan kedua pihak pendukung yang diperkirakan akan memenuhi sepanjang jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Kedua pasang bakal capres-cawapres, juga akan diatur melalui ruas jalan dan pintu-pintu tertentu yang sudah ditentukan dengan melakukan kanalisasi di depan kantor KPU.

"Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kerawanan," ujar Roma, Selasa (18/9).

Pengaturan arus masuk bakal capres-cawapres, kata Roma, juga sudah dilakukan ketika pendaftaran kedua pasang bakal calon tersebut beberapa waktu lalu. Namun, Roma menyampaikan bahwa pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan karena dijadwalkan, pengambilan nomor urut pasangan akan dilakukan pada malam hari.

"KPU mintanya malam," ucapnya.

Untuk menjaga ketertiban, kepolisian akan menyiagakan pagar betis di titik-titik rawan gesekan antar massa pendukung. Kepolisian juga akan membatasi pendukung yang dapat masuk ke kantor KPU. Roma mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti peraturan dari kepolisian. "Ini kan urusannya sama massa, jadi kami imbau untuk tetap tertib," tegas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement