Kamis 20 Sep 2018 13:20 WIB

Yenny Wahid Pertimbangkan Sikap Netral di Pilpres 2019

Putusan Yenny akan dikonsultasikan dulu dengan ibunya.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Muhammad Hafil
Yenny Wahid
Foto: gp-ansor.org
Yenny Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri Kedua almarhum Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid mempertimbangkan sikap netral saat masa kampanye Pemilihan Presiden 2019. Hingga hari terakhir batas penetapan tim kampanye paslon capres-cawapres, Yenny juga belum menentukan sikap.

Sebelumnya, Yenny mengungkapkan akan menggelar silaturahmi nasional (Silatnas) barisan kader Gus Dur pasca mendengarkan visi misi dari kedua paslon. Visi misi rencananya akan disampaikan pada Ahad (23/9). Oleh karena itu, meski rekomendasi Silatnas memutuskan dirinya perlu mendukung salah satu paslon, kemungkinan besar ia tak akan masuk dalam tim kampanye.

"Bisa jadi (diluar tim kampanye). Bisa juga netral," kata Yenny melalui pesan singkat kepada Republika.co.id, Kamis (20/9).

Kendati opsi netral dibuka, Yenny tetap tak bisa menjamin seperti apa pilihan politik yang akan dia jalani. Menurutnya, keputusan tersebut terpenting harus dikonsultasikan dahulu dengan ibunya, Shinta Nuriyah.

Sayang, Yenny enggan menjelaskan apa intisari dari saran yang disampaikan oleh ibunya. Shinta Nuriyah saat menerima kunjungan capres Prabowo Subianto di kediamannya, pekan lalu, menyampaikan pesta demokrasi 2019 seyogianya dijadikan sebagai ajang merekatkan tali persaudaraan.

Sebab, ajang Pemilihan Presiden bukanlah tempat untuk saling menghujat, menjelek-jelekkan, bahkan saling mecaci maki satu sama lain. “Apa pesan politiknya? Ya, itu,” tuturnya. 

Wakil Sekretaris Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Raja Juli Antoni mengatakan, apapun hasil komunikasi yang dilakukan Yenny Wahid, KIK berharap Yenny memberikan dukungan ke pasangan pasangan pejawat. Sebab, semakin banyak dukungan tokoh sentral maka akan semakin memperkuat tim untuk meraih kemenangan.

Namun, jikalau Yenny memilih sikap netral, KIK tetap bersyukur. "Sebab kami percaya dukungan dari para Gusdurian kepada pasangan Jokowi-ma'ruf banyak," kata Raja di Posko Cemara.

Ia menilai Gusdurian memiliki nilai demokrasi dan perjuangan yang cukup dekat dengan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Raja menambahkan, andai pada akhirnya Yenny berkenan mendukung pejawat, dukungan tersebut tak harus dilakukan dengan cara bergabung dalam tim kampanye. "Dukungan itu kan bisa formal dan informal," tutur dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement