Sabtu 22 Sep 2018 07:48 WIB

Bank Dunia Bantah Tuduhan Terlibat Transaksi Keuangan

Bank Dunia bukanlah bank-bank seperti pada umumnya.

[Ilustrasi] Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim bertolak ke Bali untuk meninjau kesiapan rencana pelaksanaan Pertemuan Tahunan Bank Dunia-Dana Moneter Internasional (IMF) di Bali. Kim didampingi sejumlah perwakilan Bank Dunia dan menteri Kabinet Kerja.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
[Ilustrasi] Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim bertolak ke Bali untuk meninjau kesiapan rencana pelaksanaan Pertemuan Tahunan Bank Dunia-Dana Moneter Internasional (IMF) di Bali. Kim didampingi sejumlah perwakilan Bank Dunia dan menteri Kabinet Kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Dunia Kantor Perwakilan Jakarta memberikan tanggapan soal tuduhan terlibat transaksi keuangan dengan pihak perorangan di Indonesia. Bank Dunia menegaskan tuduhan tersebut tidak benar.

"Terkait dengan tuduhan yang keliru baru-baru ini bahwa Bank Dunia terlibat transaksi keuangan dengan pihak perorangan di Indonesia, dengan ini Bank Dunia kantor Jakarta memberikan klarifikasi bahwa tuduhan tersebut tidak benar," tulis Bank Dunia dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (21/9).

Sebelumnya, seorang warga bernama Ruben PS Marey mendatangi Ratna Sarumpaet Crisis Center (RSCC) untuk mengadukan soal dana senilai Rp 23,9 triliun yang ada di rekeningnya raib. Ruben menyebutkan dana tersebut merupakan dana dari para donatur untuk pembangunan dan mengatasi kemiskinan di Papua.

Ruben juga mengatakan, dana tersebut ditransfer oleh World Bank (Bank Dunia), tetapi tidak masuk ke rekeningnya. Ruben pun menuding pemerintah melakukan pemblokiran sepihak atas dana yang tersimpan di salah satu bank di Indonesia itu.

Karena namanya dicatut, Bank Dunia pun memberikan klarifikasi sekaligus menjelaskan bahwa Bank Dunia tidak terlibat dalam transaksi seperti yang disebutkan oleh Ruben. Bank Dunia bukanlah bank-bank seperti pada umumnya.

"Sistem keseluruhan dari Bank Dunia didesain dan dilaksanakan untuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan serta mendukung pembangunan negara-negara berkembang di dunia, bukan dengan pihak perorangan," tulis keterangan tersebut. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement