REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin menyerukan pesan damai kepada masyarakat dalam menyambut Pilpres 2019. Publik diharapkan tidak saling menyulut perpecahan dan mengedepankan persatuan.
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Ace Hasan Syadzily mengatakan, pesan damai yang disampaikan tersebut karena ajang pilpres 2019 adalah momen untuk berlomba-lomba meraih kebaikan. Guna mencapai kebaikan, kata Ace, sudah pasti perlu dilakukan dengan cara-cara yang baik dan tidak menghalalkan segara cara.
Ace mengatakan, untuk mewujudkan kampanye damai maka TKN siap dikritik, termasuk oleh kubu lawan. Hal itu sebagai bentuk sportivitas dalam sebuah pertarungan dalam pemilihan kepemimpinan. Namun, kata dia, kritik berbeda dengan sekadar nyinyir.
“Kita semua di tim terbuka untuk kritik. Tapi, kritik berbeda dengan nyinyir. Rakyat senang dengan solusi bukan asal kritik,” kata dia saat dihubungi, Sabtu (22/9).
Menurut dia, apabila kedua kubu menjaga bobot kritik maka pesan damai yang disampaikan paslon pun akan tersampaikan hingga ke simpatisan level terbawah. Saling merangkul dan menjaga kondusifitas publik menjadi suatu politik yang berkeadaban. Bukan dengan cara-cara yang tidak elegan apalagi tidak menjaga sopan santun.
“Ajang Pilpres adalah ajang bagi kita semua untuk memberikan politik kepada rakyat. Untuk menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi perbedaan,” kata Ace.
Ia pun memastikan seluruh juru bicara TKN Jokowi-Ma’ruf, termasuk para anggota TKN sudah berjanji untuk tidak memancing atau terpancing isu-isu menyesatkan. Pejawat Joko Widodo sendiri, kata dia, telah menyampaikan langsung kepada selutuh tim agar berpolitik dengan cara yang santun lewat gagasan dan konsep.
Pihaknya tak segan-segan untuk menegur siapapun bagi anggota TKN yang melontarkan pernyataan menyesatkan dan berpotensi menimbulkan kegaduhan. Pernyataan yang memancing amarah hanya akan menurunkan kualitas Pilpres dan memudahkan isu-isu hoaks merebak ke permukaan. “Kami pun berharap pihak lawan bisa mengkritik kami dengan data yang valid,” kata dia.