REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kementerian Intelejen Iran menangkap 22 orang yang diduga terlibat dalam serangan mematikan parade militer pada Sabtu lalu. Kelima anggota diketahui sebagai kelompok teroris yang berailiasi dengan kelompok separatis.
"Tempat persembunyian para teroris ditemukan dan 22 orang yang terlibat (dalam serangan itu) ditangkap," ujar pernyataan Kementerian Intelejen seperti dikutip laman Aljazirah.
Petugas juga menyita bahan peledak, peralatan militer dan komunikasi dari para tersangka. "Sponsor asing dan pendukung aksi teroris ini juga telah diidentifikasi. Informasi lebih lanjut akan diberikan pada mereka pada waktunya," kata pernyataan itu.
Para petinggi Iran sebelumnya memang menuding kelompok separatis dan pendukung internasionalnya di balik serangan itu. Mereka mengatakan, empat pria bersenjata telah tewas di tempat saat aksi penyerangan terjadi.
Baca juga, UEA Bantah Terlibat dalam Serangan Parade Militer Iran.
Menurut Badan Berita Mahasiswa Iran (ISNA), kelompok bersenjata yang disebut al-Ahvaziya mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok Negara Islam Irak dan kelompok Levant (ISIL) juga mengatakan mereka ada di balik serangan itu.
Media lokal Arab Saudi mengumumkan Arab Saudi membantah terlibat dalam serangan yang menewaskan 29 orang itu, termasuk di antaranya 12 personel Garda Revolusi Iran. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sebelumnya menuduh para penyerang dibayar oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).
Ia berjanji Republik Islam akan menghukum berat orang-orang di balik serangan itu.
"Arab Saudi menolak dan mengutuk tuduhan palsu yang dilakukan para pejabat Iran bahwa Arab Saudi mendukung peristiwa yang terjadi di Iran Sabtu lalu," ujar media lokal SPA mengutip pernyataan kementerian luar negeri pada Rabu (26/9).