REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa berkekuatan 7,7 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, dan sekitarnya pada pukul 17.02 WIB, Jumat (28/9). Palang Merah Indonesia (PMI) tengah menyiapkan personil untuk melakukan upaya penyelamatan dan pemenuhan kebutuhan dasar korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu
"Saat ini kami akan coba prioritaskan memobilisasi personil PMI terdekat untuk melakukan tindakan awal darurat berupa upaya penyelamatan dan pemenuhan kebutuhan dasar," ujar Kasubdiv Tanggap Darurat PMI Pusat Ridwan S Carman dalam keterangan pers, Jumat (28/9).
Selain membantu proses evakuasi, Tim PMI juga akan melakukan kajian cepat dan melakukan analisa kebutuhan dilokasi. Ridwan mengatakan, mulai malam ini sejumlah relawan gabungan dari PMI Luwu Utara, Kota Palopo, dan Luwu Timur akan menuju Palu.
"Para relawan spesialis, selain membantu proses evakuasi, juga melakukan asesmen kebutuhan dan medis," tutur dia.
PMI juga mengerahkan tiga armada ambulans yang akan diterjunkan di lokasi kejadian gempa dan tsunami. Menurut Ridwan, pihaknya akan memobilisasi sumber daya yang ada dengan memprioritaskan kompetensi personil para relawan untuk membantu proses tanggap darurat.
"Saat ini PMI pusat terus melakukan koordinasi dalan upaya-upaya mendukung wilayah terdampak dengan berkoordinasi melalui PMI Provinsi Sulawesi Tengah," tutur dia.
Sebelumnya, Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan telah terjadi tsunami dengan ketinggian sekitar 1,5 meter di Palu. Tsunami menerjang Palu yang diperkirakan tiba ke daratan pada pukul 17.22 WIB. Tsunami terjadi setelah gempa bermagnitudo 7,7 SR mengguncang Donggala, Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB.