REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana sedang menyelesaikan pembangunan sejumlah infrastruktur pengendali banjir di Kota Semarang. Salah satunya yakni bendung karet di sungai Kanal Banjir Barat (KBB).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengecek progres pembangunan bendung yang nantinya berfungsi sebagai penahan intrusi air laut dan menjaga debit air, serta penggelontoran (flushing) sedimen sungai untuk pengendalian banjir di wilayah barat Kota Semarang. Progresnya sudah sekitar 54 persen, dari empat span (karet bendung), saat ini sudah terpasang dua buah.
"Direncanakan pada hari Selasa nanti akan dibuka penutup bendungnya, dan mulai dibangun untuk sisi yang satu lagi. Diharapkan sekitar Januari 2019 sudah selesai pembangunannya," ujar Basuki melalui siaran pers.
Pada saat musim hujan, air yang masuk di Sungai KBB akan ditahan bendung tersebut. Saat ketinggian air mencapai elevasi 2,5 meter, maka air langsung didorong oleh karet bendungan ke hilir sungai dan masuk ke laut. Sementara pada musim kemarau bendung karet sepanjang 155,5 meter tersebut juga berfungsi sebagai long storage yang dapat menampung sekitar 700 ribu meter kubik air.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Ruhban Ruzziyatno mengatakan, pengerjaan proyek pembangunan bendung karet KKB tersebut telah dilakukan sejak November 2017 lalu dengan nilai kontrak Rp 147,24 miliar. Konstruksi dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya dan Minarta.
Menurutnya, dengan tetap terjaganya air di sungai tersebut nanti dapat digunakan sebagai untuk pemenuhan kebutuhan air baku dengan potensi sebesar 100 liter per detik.
"Terutama untuk menyuplai kebutuhan air bagi warga di wilayah Barat Kota Semarang," kata dia.
Bendung karet KBB Kota Semarang terletak kurang lebih tiga km di bawah Bendung Simongan atau sekitar satu km di atas jembatan //ringroad//. Nantinya diharapkan bendung karet yang melintang di sungai KBB juga bisa menjadi area wisata air yang baru di wilayah tersebut.
Ruhban mengatakan, teknologi karet pada bendung tersebut didatangkan langsung dari Amerika Serikat. Dari sisi teknologi, masa umur pakai karet tersebut lebih lama karena terlindungi panel baja.
Selain itu waktu untuk menaikkan dan menurunkan muka air lebih cepat daripada bendung karet tanpa panel baja dan dapat dioperasikan sesuai kebutuhan atau elevasi muka air yang diinginkan.