Rabu 03 Oct 2018 16:37 WIB

Ini Penjelasan Ratna Mengapa Tersebar Isu Dirinya Dianiaya

Ratna Sarumpaet mengakui tidak dianiaya, tetapi menjalani bedah plastik.

Rep: Dedy Darmawan Nasution, Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Aktivis Ratna Sarumpaet menyatakan bahwa dia tidak dianiaya. Foto wajah Ratna yang membengkak murni karena operasi plastik.
Foto: Republika/Dedy D Nasution
Aktivis Ratna Sarumpaet menyatakan bahwa dia tidak dianiaya. Foto wajah Ratna yang membengkak murni karena operasi plastik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Ratna Sarumpaet telah mengakui bahwa dia tidak dianiaya, tetapi baru saja menjalani bedah plastik. Ia pun menjelaskan kronologi peristiwa yang dua hari belakangan telah membuat gaduh.

Ia mengatakan, sudah empat kali melakukan operasi plastik guna menyedot lemak di wajahnya. Ratna menambahkan, setiap kali akan melakukan operasi plastik, ia selalu mendatangi dokter Sidik Setiamihardja di Rumah Sakit Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat. Dokter Sidik, kata Ratna, adalah ahli bedah plastik yang tepercaya.

Pada 21 September 2018, Ratna mengakui mendatangi dokter Sidik untuk melakukan operasi plastik guna menyedot lemak di pipi kiri dan kanan. Menjelang satu hari operasi dilakukan, wajah Ratna seketika lebam-lebam seakan dipukuli oleh orang. Foto wajah lebam Ratna pun menyebar ke media jejaring sosial hingga ke media massa.

“Saya tanyakan ke dokter Sidik kenapa begini lebam-lebam, dokter Sidik bilang itu biasa,” kata Ratna di kediamannya, Kampung Melayu, Jakarta Selatan, Rabu (3/10).

Sebelumnya, Ratna santer disebut telah dianiaya oleh sekelompok orang di Bandung pada 21 September 2018. Tindak penganiayaan kepada Ratna Sarumpaet bahkan dibenarkan oleh Prabowo Subianto pada Selasa (2/10) malam.

Prabowo menyebut, perbuatan aniaya kepada Ratna tidak berperikemanusiaan. Prabowo bahkan sempat menyatakan akan menemui Kapolri terkait tindak aniaya yang dialami Ratna.

“Betul saya ada di dokter Sidik hari itu dan ketika saya dijadwalkan pulang, lebam-lebam di muka saya masih ada,” ujar Ratna.

Lantas, ia pun ditanya oleh anak dan keluarganya. Ratna mengatakan bahwa ia telah dipukul oleh orang sehingga wajahnya mengalami lebam-lebam. Isu itu pun hanya berkembang di tengah keluarga Ratna. Namun, berselang 10 hari, isu bahwa Ratna dipukuli menyebar luas beserta foto wajahnya yang lebam.

“Ini kebodohan yang saya tidak pernah bayangkan bisa saya lakukan di dalam hidup saya. Saya pulang butuh alasan ke anak saya di rumah dan saya jawab dipukul orang,” ujarnya.

Spekulasi yang sejak kemarin berkembang liar di medsos membuat polisi bergerak melakukan penyelidikan. Pada hari ini, Polda Metro Jaya menggelar keterangan pers dan menjelaskan temuan berbeda.

Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Nico Afinta, pihak kepolisian tidak menemukan fakta, saksi, ataupun laporan pengeroyokan yang dialami Ratna Sarumpaet di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, pada 21 September 2018. Nico membeberkan, justru polisi mendapatkan bukti Ratna menjalani operasi plastik di Rumah Sakit Bina Estetika Menteng, Jakarta Pusat, pada 21 September.

"Terdapat keterangan berbeda," kata Nico dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/10).

Berdasarkan penyelidikan polisi, Nico menjelaskan, pada 20 September 2018, Ratna mendaftar ke RS Bina Estetika, Menteng, Jakarta. Lalu, pada 21 September 2018, Ratna teregistrasi hadir di rumah sakit kecantikan tersebut.

Menurut Nico, polisi akan mendalami dua aspek, pertama, terkait dugaan penganiayaan yang terjadi, lalu tentang benar tidaknya kabar bahwa Ratna benar-benar dipukuli. "Dua itu masih kami proses," ujar Nico.

Nico mengatakan, polisi menerima empat laporan terkait kasus dugaan pengeroyokan terhadap aktivis Ratna. Satu dari tiga laporan meminta polisi mengusut dugaan penganiayaan.

"Ada tiga laporan polisi yang masuk ke Polda Metro Jaya. Satu laporan ke Bareskrim Polri," kata Nico di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/10).

Menurut dia, tiga laporan berisi permintaan terhadap polisi untuk mengusut pemberitaan bohong mengenai pengeroyokan terhadap Ratna. Sementara, satu laporan lagi berisi desakan terhadap polisi untuk mengusut pelaku pemukulan terhadap Ratna.

Pihak kepolisian akan menemui Ratna Sarumpaet terkait laporan kasus dugaan penganiayaan. Nico menuturkan, Ratna akan ditemui kepolisian dalam kapasitas saksi.

"Ibu Ratna saat ini saksi karena beliau yang utama," ujar Nico.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement