REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga hari sejak gempa dan tsunami mengguncang Sulawesi Tengah (Sulteng), Kementerian Sosial (Kemensos) sudah mendirikan 10 dapur umum yang diintegrasikan dengan tempat. "Untuk setiap dapur umum, bisa mencukupi kebutuhan 2.100 pengungsi, sekali masak atau 6.000 dalam sehari. Sehingga dengan adanya 10 dapur umum, bisa mencukupi 60 ribu pengungsi yang membutuhkan makanan,” kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat di Posko Induk Bantuan Sosial yang bertempat di Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah, di Kota Palu, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (4/10).
Bantuan diberikan menyusul gempa dan tsunami yang melanda wilayah Sulawesi Tengah. Untuk membantu menangani dampak bencana, pendirian dapur umum merupakan salah satu langkah yang dilakukan Kementerian Sosial dalam tahap Tanggap Darurat.
Salah satu dapur umum itu dibangun di Kawatuna, sekitar 500 meter dari Petobo, Palu. Di lokasi ini sejumlah rumah warga hilang akibat terkena fenomena likuifaksi. “Dapur umum ini sudah kita dirikan sejak hari kedua terjadinya bencana. Di dapur umum di Kawatuna, bisa melayani 3.200 pengungsi,” kata Harry.
Selain itu juga terdapat dapur mandiri yang dikelola oleh masyarakat. Dari 10 dapur umum yang didirikan Kemensos, sebanyak delapan berada di Palu, satu di Donggala, dan satu di Sigi. Pihaknya berencana menambah dapur umum karena jumlahnya yang masih kurang. “Kami berencana menambah jumlah dapur umum sampai sekitar 15 lokasi,” ujarnya.
Pengelolaan dapur umum tidak hanya dilakukan oleh taruna siaga bencana (tagana), namun ikut terlibat langsung juga dinas sosial dari berbagai provinsi. Yakni Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara. Terlibat pula personel dari Dinas Sosial Luwuk Utara, Luwuk Timur, Toli Toli, Morowali, Buol, Toraja Utara, Tojo Una Una Utara, dan Poso.
Selain itu, sejumlah tim hadir lengkap dari personel tim medis, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Satpol PP. Adapun jumlah Tagana yang tertugas sebanyak 353 personel dengan tugas ikut membantu evakuasi korban bencana. Juga distribusi logistik, mengelola dapur umum, melakukan LDP, dan pendataan korban bencana.
Lebih lanjut, Kementerian Sosial juga membantu menyiapkan hunian sementara berupa tenda serba guna, tenda keluarga dan tenda gulung sebanyak 1.054 unit. Kemudian pendistribusian velbed ke rumah sakit umum sebanyak 40 unit untuk evakuasi korban yang dirujuk ke rumah sakit di Makassar menggunakan pesawat Hercules.
Kemensos juga menambah bufferstock terdiri dari mie instant 1.000 dus. Penambahan bufferstock yang dibawa personel Tagana sebanyak 1.356 paket makanan siap saji. Juga dibagikan perlengkapan keluarga dan anak anak sebanyak 875 paket, dan perlengkapan LDP sebanyak 70 paket.