REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Gempa dan tsunami yang terjadi di Palu-Donggala dan sekitarnya membuat akses ke Kota Palu sangat terbatas. Padahal masyarakat terdampak gempa dan tsunami membutuhkan bantuan makanan, tim medis maupun relawan. Karenanya, Tanoto Foundation ikut membantu mengurangi kesulitan korban gempa Sulawesi Tengah, mulai tahap tanggap darurat hinga pemulihan.
Dalam masa tanggap darurat pertama pascagempa, Tanoto Foundation menyediakan pesawat untuk tim medis dan teknis dari berbagai organisasi mitra untuk pergi dari dan menuju Palu. Rute yang ditempuh melalui Balikpapan-Palu mulai 4 Oktober hingga 6 Oktober 2018.
Hal ini karena akses menuju Palu sangat terbatas sehingga menghalangi proses evakuasi pasca gempa. "Kami berduka atas bencana yang menimpa saudara-saudara kita di Palu dan Donggala. Tanoto Foundation yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga mitra, merasa terpanggil untuk turun tangan dalam penanganan bencana di masa tanggap darurat," ujar CEO Global Tanoto Foundation, Satrijo Tanudjojo dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (5/10).
Tak hanya itu, Tanoto mendonasikan dana Rp 1 miliar kepada korban gempa di Palu dan Donggala. Bantuan yang diberikan Tanoto Foundation berupa peralatan medis dan obat-obatan serta transportasi untuk tim teknis dan tim medis dari lembaga mitra. Selain itu, ada juga bantuan peralatan rumah tangga, kebersihan, dan tenda.
Pemulihan psikologis anak-anak pasca bencana juga menjadi perhatian penting Tanoto. Termasuk memfasilitasi asesmen kebutuhan bantuan oleh mitra untuk tahap rehabilitasi.
Tanoto Foundation juga akan ikut andil nantinya di tahap pemulihan dengan memberikan bantuan sesuai dengan hasil asesmen lembaga mitra di tahap sebelumnya. Termasuk di antaranya pembangunan sarana dan fasilitas pendidikan.
Lembaga inin juga menggalang dana dari seluruh staf Tanoto Foundation dan RGE Group. Tanoto akan menambah dua kali lipat dari jumlah yang terkumpul, sehingga total menjadi tiga kali lipat. "Kami berharap upaya kami bisa membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” kata Satrijo.