REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sepekan lebih pascagempa dan tsunami yang menerjang wilayah Sulawesi Tengah pastinya menyisakan rasa trauma mendalam bagi para warga khususnya warga terdampak. Hal tersebut membuat Palang Merah Indonesia (PMI) bergerak melakukan pelayanan Psikososial Support Program (PSP) kepada korban gempa bumi di beberapa wiliayah terdampak gempa dan tsunami di Sulteng.
Langkah ini dinilai perlu untuk memulihkan kondisi trauma psikologis warga setelah peristiwa gempa yang disusul tsunami 28 September lalu.
Masyarakat terdampak di tiga wilayah yakni Palu, Donggala dan Sigi masih merasakan trauma terutama anak anak. Banyak dari mereka yang kondisinya menghawatirkan memilih tidur di dalam tenda dan terpaksa meninggalkan bangku sekolah.
Di Desa Sibado, Kecamatan Sirenja, Donggala, sedikitnya ada 500 Kepala Keluarga (KK) yang menempati posko pengungsian. Bahkan tidak sedikit warga yang bertahan di pegunungan akibat trauma kembali ke rumah masing-masing.
"Sudah hampir 10 hari tinggal di pengungsian. Tidak bisa sekolah dan takut kembali ke rumah," kata salah satu anak bernama Pitria (6 tahun) seperti dilaporkan PMI.
Meski harus meninggalkan aktivitas di sekolah, ia tetap bisa belajar dan bermain di pengungsian bersama ratusan anak lainnya. Ditemani relawan PMI, Pitria dan lainnya bisa belajar, menggambar bersama, serta bermain.
"Seperti main petak umpet, main bola," kata dia.
Sementara itu, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi mengatakan, PMI telah melakukan trauma healing untuk kelompok rentan sesuai dengan hasil kaji cepat (Rapid Assesment) yang sebelumnya telah dilakukan tim Psikososial Support Program (PSP) PMI. Hal ini sesuai arahan dan instruksi langsung Ketua Umum PMI Jusuf Kalla untuk mengerahkan sumber daya PMI yang ada.
Untuk mengatasinya lanjut Arifin, tim dukungan PSP PMI telah melakukan kegiatan play theraphy dengan berbagai bentuk kegiatan. Misalnya bernyanyi bersama, menggambar dan bershalawat bersama. Tujuan utamanya adalah agar anak-anak kembali ceria.
Layanan PSP PMI ini merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan psikososial individu maupun masyarakat agar tetap berfungsi optimal pada saat mengalami krisis dalam situasi bencana.
Kepala Sub Tanggap Darurat dan Pemulihan PMI Pusat Ridwan S Carman menambahkan, saat ini pihaknya terus melakukan pelayanan terpadu, dari pelayanan dukungan PSP, kesehatan hingga distribusi logistik.
"Dan tidak kalah pentingnya yang kita fokuskan hari ini pelayanan distribusi air bersih dan Water, Sanitation and Hygiene (WASH)," katanya.
Selain itu, tambah Ridwan, posko layanan pemulihan hubungan keluarga/ Restoring Familiy Link (RFL) masih terus dibuka untuk Informasi atau data yang dilaporkan masyarakat terdampak melalui laman/website familylinks.icrc.org/indonesia atau bisa datang langsung ke Posko PMI di Markas PMI Kota Palu, Jl. R.A Kartini No.20, Kota Palu, Sulawesi Tengah.