REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais dipastikan akan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait kasus kebohongan aktivis Ratna Sarumpaet beberapa waktu lalu. Selain menghadiri panggilan pihak berwajib, Amien juga akan mengungkapkan kasus korupsi yang mengendap di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Anggota Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo membantah anggapan Amien Rais sedang 'menyerang' KPK. Namun, Dradjad enggan memerinci kasus apa yang hendak dibongkar oleh Amien Rais.
Dia tidak ingin mendahului untuk menyampaikan kasus besar yang mangkrak tersebut. "Beliau tidak menyerang KPK. Justru memberi semangat agar lebih berani. Soal kasus apa itu, biar Pak Amien saja yang nyebut besok. Kalau saya duluin, tidak elok," tegas Dradjad saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (9/10).
Selain itu, Dradjad juga mengkritisi langkah pihak kepolisian yang memanggil Amien Rais sebagai saksi dalam kasus kebohongan Ratna Sarumpaet. Dia mempertanyakan pihak kepolisian yang menggunakan tindak pidana menyampaikan berita bohong Ratna di media sosial yang dikaitkan dengan Amien. Padahal, sebelum Amien Rais bertemu Ratna, narasi penganiayaan dan wajah lebam Ratna sudah beredar luas di media sosial dan sejumlah media.
"Kalau Polri perlu saksi, ya carilah orang yang tahu tentang awal tersebarnya foto dan narasi tersebut. Bukan Pak Amien dan kawan-kawan yang sebenarnya juga korban kebohongan dari Ratna, bahkan beliau baru tahu paling akhir," tuturnya.
Dradjad melanjutkan, Polda Metro Jaya akan menyesal telah memanggil Amien Rais. Alasannya, polisi seakan tidak profesional dengan menjadikan Amien sebagai saksi yang dia sendiri adalah korban dari kebohongan Ratna Serumpaet.
"Besok Pak Amien ke Polda. Saya yakin Polda akan menyesal telah memulai hal ini dengan memanggil Pak Amien secara tidak profesional. Jangan salahkan Pak Amien loh Pak Polisi," tegasnya.
Merespons pemanggilan Polda Metro Jaya, Amien kemarin mengatakan, akan membuka fakta kasus korupsi yang bakal menarik perhatian publik. Namun, mantan ketua umum PAN tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut terkait kasus yang dimaksud.
"Nah, yang ini hubungannya tentang penegakan hukum dan korupsi yang sudah mengendap lama di KPK akan saya buka pelan-pelan, sudah gitu saja," kata Amien di Rumah Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (8/10)