Senin 15 Oct 2018 04:15 WIB

Rouhani: AS Ingin Menggulingkan Pemerintah Iran

Rouhani menilai AS memakai perang psikologis dan ekonomi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Iran Hassan Rouhani
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Presiden Iran Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, Amerika Serikat (AS) ingin mengubah rezim Iran. Pemerintah AS menurutnya kini merupakan negara yang paling bermusuhan yang dihadapi Republik Islam dalam empat dekade terakhir.

"Dalam 40 tahun terakhir, belum ada yang lebih jahat dari Pemerintah AS saat ini terhadap Iran, dan Republik Iran," ujar Rouhani dalam siaran Televisi lokal seperti dimuat Reuters, Ahad.

Ketegangan di antara kedua negara meningkat usai Presiden AS Donald Trump mengundurkan diri dari perjanjian multilateral soal program nuklir Iran pada Mei lalu.

"Ada saat ketika ada satu orang yang memiliki permusuhan. Sisanya moderat. Kini, yang terburuk berkumpul satu sama lain," tambahnya dalam pidato yang menandai awal tahun akademik di Universitas Teheran.

Baca juga, AS Ingin Menghapus Iran dari Pasar Minyak Dunia.

Rouhani pun menuduh Amerika menggunakan perang psikologis dan ekonomi serta mempertanyakan legitimasi Republik Islam. Menurutnya, mengurangi legitimasi sistem adalah tujuan akhir mereka.

"Ketika mereka mengatakan menyingkirkan, perubahan rezim dengan kata-kata mereka sendiri, bagaimana perubahan rezim terjadi? Dengan mengurangi legitimasi, jika tidak, rezim tidak berubah,” kata dia.

Washington memperkenalkan kembali langkah-langkah yang memukul perdagangan mata uang, logam, dan sektor otomotif Iran pada Agustus lalu.

Dengan penangguhan AS atas ekspor minyak Iran yang mulai berlaku bulan depan, beberapa pejabat Iran khawatir negara mereka akan mengalami kemerosotan ekonomi. Kemerosotan itu mungkin lebih buruk daripada periode 2012-2015, ketika terakhir menghadapi sanksi besar.

Wakil Presiden Eshaq Jahangiri mengatakan, Iran telah dapat menemukan mitra baru untuk membeli minyaknya meskipun beberapa negara telah menghentikan pembelian.

"Amerika pasti tidak akan dapat mengurangi ekspor minyak Iran ke nol," katanya seperti dikutip IRIB.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement