Rabu 17 Oct 2018 12:03 WIB

Garda Iran Bunuh Aktor Intelektual Serangan Parade Militer

Tersangka diketahui bersama Abu Zaha.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Suasana pasca penyerangan bersenjata terhadap massa sipil dan militer pada acara parade militer peringatan Perang Iran-Irak di Ahvaz, Iran, Sabtu (22/9)
Foto: Fatemeh Rahimavian/Fars News Agency via A
Suasana pasca penyerangan bersenjata terhadap massa sipil dan militer pada acara parade militer peringatan Perang Iran-Irak di Ahvaz, Iran, Sabtu (22/9)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Garda Revolusi Iran mengaku telah membunuh pelaku intelektual serangan parade militer Ahvaz. Serangan yang terjadi pada 22 September lalu menewaskan 25 orang dan hampir setengahnya anggota Garda Revolusi Iran.

Garda Revolusi Iran mengeluarkan pernyataan di media milik pemerintah mereka telah membunuh seorang laki-laki yang bernama Abu Zaha dan empat rekannya di Provinsi Diyala, Irak. Salah satu situs berita yang dikelola pemerintah Iran mengatakan Abu Zaha anggota ISIS.

ISIS dan Pemberontakan Nasional Ahvaz sebelumnya mengakui bertanggungjawab atas serang tersebut. Kelompok Pemberontak Nasional Ahvaz ingin memisahkan Provinsi Khuzestan, daerah yang kayak minyak.

Mereka telah mengaku bertanggungjawab atas serangan Ahvaz tapi kedua kelompok tersebut tidak memiliki bukti mereka yang melakukan serangan tersebut. Pada tanggal 1 Oktober lalu Iran mengatakan sudah membunuh beberapa pemimpin ISIS di sebelah timur Syuriah dengan tembakan misil.

Baca juga, Parade Diserang, 12 Tentara Garda Revolusi Iran Tewas.

Iran juga mengaku telah menghancurkan pasokan makanan dan infrastruktur ISIS di sana. ISIS yang masih berada di Irak dan Suriah mendeklarasikan Iran yang mayoritas muslim Syiah sebagai musuh mereka.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, para penyerang Ahvaz didukung dan dibayar oleh Amerika Serikat dan rival Iran di Timur Tengah yakni, Arab Saudi.

Iran sudah bersumpah akan membalas serangan Ahvaz tersebut. Tapi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab membantah terlibat dalam serangan itu.

Tiga hari yang lalu, Ahad (14/10), Iran mengaku telah menanggkap anggota militer yang memiliki koneksi dengan kelompok serangan Ahvaz. Tapi belum ada kejelasan lebih lanjut tentang nasib orang yang mereka tahan.

"Sebelas orang telah dipanggil dan satu orang sudah ditangkap, semuanya berasal dari militer dan kasus ini sudah diserahkan ke Teheran," kata juru bicara peradilan Iran, Gholam-Hossein Mohseni Ejei.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement