REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Teka-teki hilangnya jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, perlahan mulai terungkap. Meski belum ada konfirmasi resmi, rekaman audio saat Khashoggi dibunuh mulai dibocorkan ke media.
Rekaman ini menunjukkan bagaimana Khashoggi dibunuh secara keji. Sumber Middle East Eye menggambarkan secara detail Khashoggi diseret ke gedung konsulat jenderal. Ia direbahkan di dalam sebuah ruang belajar sebelum dimutilasi dan tewas secara mengenaskan.
"Konsul dibawa keluar ruangan. Tidak ada upaya untuk menginterogasi dia (Khashoggi), mereka datang untuk membunuhnya," ujar sumber itu kepada MME.
Teriakan itu berhenti ketika Khashoggi disuntik oleh zat yang belum diketahui kandungannya. Jurnalis Washington Post itu kemudian dimutilasi oleh para pelaku di atas meja. Sumber itu menyebut, nama Salah Muhammad al-Tubaigy sebagai otak mutilasi. Ia merupakan kepala forensik barang bukti di departemen keamanan Saudi.
Baca juga, Asosiasi Media Turki-Arab Yakin Khashoggi Dibunuh.
Al-Tubaigy diketahui juga merupakan salah satu dari 15 personel Saudi yang datang ke Ankara menggunakan jet pribadi saat Khashoggi hilang. "Pembunuhan ini butuh waktu tujuh menit," ujar sumber itu yang menyebut Khashoggi masih hidup saat aksi mutilasi itu dilakukan.
Khashoggi
Saat melakukan aksi kejinya, Tubaigy sengaja mengenakan earphone. Ia juga memberi saran kepada anggotanya yang lain untuk melakukan hal sama. "Saat saya melakukan tugas ini, saya mendengarkan musik, Anda juga harus melakukannnya," kata Tubaigy yang terdengar dalam rekaman itu kepada MEE.
Tak hanya MEE. Media Yeni Safak dalam laporannya pada Rabu (17/10), juga mengutip rekaman audio dari pembunuhan Khashoggi. Menurut media itu, kolumnis Washington Post tersebut disiksa sebelum kematiannya.
Surat kabar itu mengatakan, suara Konsul Jenderal Saudi Mohammed al-Otaibi terdengar di rekaman tersebut. Ia menyuruh pelaku yang diduga menyiksa Khashoggi untuk tidak melakukan tindakannya di gedung konsulat. "Lakukan ini di luar, Anda akan membuat saya mendapat masalah," ujarnya.
Salah satu warga Saudi yang diduga menyiksa Khashoggi menjawab perintah al-Otaibi dengan ancaman. "Diam jika Anda ingin hidup ketika Anda kembali ke Saudi (Saudi)," katanya.