Rabu 17 Oct 2018 19:10 WIB

Musim Tanam Padi di Yogyakarta Mundur

Masa tanam padi seharusnya pada Oktober tetapi hujan belum turun di Yogyakarta.

Red: Nur Aini
Tanaman padi (ilustrasi)
Foto: Ist
Tanaman padi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan, waktu tanam padi di sebagian wilayah itu yang seharusnya dimulai awal Oktober mengalami kemunduran karena pengaruh musim hujan yang belum turun.

"Tanam padi (waktunya) agak bergeser, terutama untuk daerah-daerah yang banyak membutuhkan air seperti wilayah Gunung Kidul itu kan, tanahnya tanah kering," kata Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko usai menghadiri Gebyar Siwab dan Panen Pedet di Kabupaten Bantul, Rabu (17/10).

Menurut dia, seharusnya pada awal Oktober ini para petani di wilayah DIY mulai menanam padi, jika sudah memasuki musim hujan. Tetapi karena belum turun hujan atau justru cenderung kemarau, maka tanam padi belum bisa dilakukan.

"Untuk benih sebetulnya sudah, tetapi untuk pertumbuhannya tidak bisa, sehingga masih harus menunggu hujan. Apalagi di wilayah Gunung Kidul itu kan tanam padi dalam bentuk gogo, tebar benih kalau ada air baru tumbuh," katanya.

Akan tetapi, kata dia, sebagian petani di wilayah DIY terutama yang mempunyai irigasi cukup sudah mulai tebar benih, sehingga tidak ada kekhawatiran ketika hujan belum turun, tetap bisa terpenuhi irigasinya. "Kalau mundurnya (tanam padi) itu kira-kira setengah sampai satu bulan, seharusnya sekarang sudah tanam, tapi belum ada hujan sehingga bijinya belum tumbuh," katanya.

Selain di Gunung Kidul, kata dia, di wilayah Kulon Progo DIY juga ada sedikit mengalami kemunduran karena salah satu sumber air irigasi di daerah itu belum sempurna, sehingga belum dapat dimaksimalkan petani. "Jadi itu (tanam) agak sedikit mundur karena distribusi air untuk lahan pertanian agak kurang, sehingga tadinya yang bisa tanam, namun karena air kurang, maka mundur, mereka harus nunggu gilirannya," kata Sasongko.

Meski mengalami kemunduran masa tanam, kata dia, namun kondisi itu tidak memengaruhi produksi panen. "Kita harapkan panen tetap pada Januari, januari sudah panen semua, tapi sekarang ini yang panen juga banyak," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement