Kamis 18 Oct 2018 08:13 WIB

Utusan PBB untuk Suriah Mundur

De Mistura mundur karena alasan pribadi.

Utusan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan de Mistura berbicara kepada wartawan usai negosiasi antara pemerintah Suriah dan oposisi di Jenewa, Switzerland, Jumat, 29 Januari 2016.
Foto: Martial Trezzini/Keystone via AP
Utusan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan de Mistura berbicara kepada wartawan usai negosiasi antara pemerintah Suriah dan oposisi di Jenewa, Switzerland, Jumat, 29 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Utusan PBB untuk Suriah mengumumkan, Rabu (17/10), akan meninggalkan posisinya pada akhir November karena alasan pribadi.

"Keinginan saya murni karena alasan pribadi untuk meneruskan hidup," kata Staffan de Mistura kepada Dewan Keamanan PBB. "Saya takkan meninggalkan tugas saya sampai jam terakhir hari terakhir mandat saya," katanya.

Ia akan mundur pada pekan terakhir November, setelah menjalani tugas selama lebih dari empat tahun sebagai orang yang diangkat oleh PBB untuk konflik di Suriah. Diplomat Italia-Swedia itu adalah orang ketiga yang memangku jabatan tersebut setelah mantan sekretaris jenderal PBB Kofi Annan dan utusan Aljazair Lakhdar Brahimi meninggalkan posisi itu, masing-masing pada 2012 dan 2014.

De Mistura telah melancarkan pembicaraan antarwarga Suriah sejak penghujung 2017, untuk menyusun rancangan undang-undang dasar baru Suriah dan menetapkan ketentuan bagi pemilihan umum yang diawasi PBB. Ia mengatakan ia akan aktif bekerja untuk pertemuan komite konstitusional sebelum ia meletakkan jabatan, tapi mengatakan PBB tidak siap melaksanakan konferensi kecuali badan dunia tersebut memenuhi syarat dan seimbang.

Ia menegaskan akan pergi ke Ibu Kota Suriah, Damaskus, atas permintaan pemerintah pekan depan guna membahas pembentukan komite itu, dan bermaksud mengundang Suriah, Iran serta Turki ke Jenewa, Swiss, bagi pembicaraan sebelum ia mundur pada akhir November. Ketiga negara tersebut dikenal sebagai Penjamin Astana bagi pembicaraan yang telah mereka perantarai di Ibu Kota Kazakhstan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement