Kamis 18 Oct 2018 23:20 WIB

Perbakin Kurang Setuju Wacana Lapangan Tembak Dipindahkan

Perbaikan dari sisi keamanan dan kenyamananlah yang perlu dilakukan.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah atlet pelatnas menembak berlatih di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Jumat (13/4).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Sejumlah atlet pelatnas menembak berlatih di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Jumat (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana pemindahan Lapangan Tembak Senayan usai insiden peluru nyasar di Gedung DPR RI masih perlu pembahasan lebih jauh. Namun, Polri dan Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) menyepakati adanya pembenahan sarana, prasarana dan pengamanan untuk lapangan tembak itu.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menuturkan, lapangan tembak Senayan memiliki sejumlah fasilitas di antaranya tembak target dengan jarak tertentu, tembak di dalam ruangan dan tembak reaksi. "Jadi kalau dipindahkan perlu kajian mendalam tapi yang saya setuju adalah segera dibenahi untuk pengamanan dan SOP," ujar Setyo, Kamis (18/10).

Baca Juga

Setyo yang juga Ketua Perbakin DKI Jakarta mengatakan, tata laksana bagaimana memasuki lapangan tembak itu seharusnya dibenahi. Sehingga, kedisiplinan dapat terjaga dan mencegah terjadinya insiden peluru nyasar.

Kepala Bidang Dana dan Prasarana Perbakin DKI Jakarta Anom H Reksodirdjo menuturkan, pihaknya telah mendengar wacana relokasi lapangan tembak. Namun, secara pribadi, ia mengaku tidak sepakat dengan usulan tersebut. Pasalnya, kata Anom, banyak atlet-atlet terbaik Indonesia yang lahir dengan lapangan tersebut. "Kalau direloksi saya sangat tidak sependapat," ujar Anom saat dihubungi, Kamis (18/10).

Upaya yang dilakukan, kata Anom berupa perbaikan dari sisi keamanan dan kenyamanan. Anom menyontohkan, pembenahan aspek itu meliputi penambahan tembok hingga penambahan dinding penahan.

"Kalaupun sampai terjadi hal yang tidak diinginkan seperti yang kemarin sudah terlindungi dengan tembok yang ada. Kita perbaiki dari fisik," ucap Anom. Selain itu, lanjut Anom, perlu dilakukan penertiban administrasi instruktur yang akan menembak di lapangan tembak.

Pembenahan aspek-aspek itu, kata dia sebenarnya sudah dilakukan oleh Perbakin. Namun, adanya momen Asian Games dan Asian Para Games menjadi alasan Lapangan Tembak belum mengimplementasi peningkatan keamanan tersebut. "Nanti kita perbaiki, dinding pembatasnya akan akan pertebal. Mungkin kemudian dari sisi safety-nya kita akan jauh perbaiki. Kita sedang lakukan kajian dengan beberapa pihak untuk melakukan perbaikan lapangan," ujar Anom.

Anom mengatakan, Perbakin akan melakukan kajian terlebih dahulu, lalu menentukan anggaran untuk melakukan perbaikan Lapangan Tembak Senayan yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu itu. "Tapi kalau wacana pemindahan lapangan saya sangat tidak sependapat," ucapnya menegaskan.

Sebelumnya, sejumlah proyektil peluru ditemukan di beberapa ruang di Gedung DPR. Kepolisian menyimpulkan, peluru tersebut berasal dari dua PNS Kementerian Perhubungan, yakni IAW dam RMY yang berlatih tembak di Lapangan Tembak Senayan, pada Senin (15/10). Keduanya kini ditetapkan sebagai tersangka.

Dari kedua tersangka, polisi menyita dua buah pucuk senjata api jenis Glock 17 dan Akai Custom dengan kaliber 40. Senjata tersebut adalah jenis senjata yang diperuntukkan bagi olahraga. Selain dua pucuk senjata, polisi juga menyita tiga buah magazine serta tiga kotak peluru ukuran 9x19. Kemudian, dua buah magazine dan satu kotak peluru ukuran 40. Hasil penyelidikan dan penyisiran kepolisian, hingga Kamis (18/10), ternyata ada enam peluru yang diduga tertembak ke enam ruangan di Gedung DPR.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement