Kamis 25 Oct 2018 18:31 WIB

Kubu Prabowo: Bung Hatta Milik Semua Anak Bangsa

Belum tentu anak biologis seorang tokoh memahami orang tuanya secara ideologi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Muhammad Hafil
Calon Wakil Presiden RI nomor urut 02 Sandiaga Uno saat memaparkan dana kampanye yang diakukan di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Foto: Antara/Reno Esnir
Calon Wakil Presiden RI nomor urut 02 Sandiaga Uno saat memaparkan dana kampanye yang diakukan di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini mengatakan, proklamator Mohammad Hatta merupakan milik semua bangsa. Karena itu, siapapun berhak memiliki obsesi menjadi sosok yang dikagumi seperti Bung Hatta.

"Bung Hatta bukan hanya milik anak biologisnya," kata dia saat dihubungi wartawan, Kamis (25/10).

Faldo menambahkan, belum tentu anak biologis seorang tokoh memahami orang tuanya secara ideologi. Ia mencontohkan, Cindy Adams tidak kalah otoritatif berbicara mengenai Bung Karno daripada anak-anak biologisnya. Tak hanya itu, Harry A Pooze bahkan menghabiskan hidupnya untuk meneliti Tan Malaka. Bahkan, sanak saudara Tan lebih banyak bertanya kepada Pooze.

Menurut dia, Dahnil Anzar Simanjuntak memiliki obsesi agar calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga mengaplikasikan ideologi Bung Hatta. "Beliau (Sandiaga) kan memang akademisi yang paham ekonomi, apalagi kan Beliau selalu berusaha tampak mirip Bung Hatta," kata dua.

Ia mengatakan, membandingkan Sandiaga dengan Bung Hatta hanyalah sebuah metafor. Pasalnya, jika Sandiaga dibandingkan dengan John F Kennedy, masyarakat Indonesia banyak yang tak paham.

"Kalau berusaha dimirip-miripkan sama Bung Hatta ya jauh lah, kalau cucunya Bung Hatta mau muntah, kalau saya ya langsung mual. Gak ada yang bisa mirip sama Bung Hatta, kalau berobsesi ya semua orang punya hak," kata dia.

Di sisi lain, lanjut dia, pengandaian semacam itu merupakan upaya mengunci Bang Sandi. Apabila terpilih nanti, kebijakan dan spirit Bung Hatta harus selalu dijaga oleh Sandiaga.

Namun, jika tidak sesuai, masyarakat berhak mengkritisi. "Kita jagain bareng-bareng. Saya juga pasti gak bisa ngerem tuh," kata dia.

Sebelumnya, cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf-Hatta, Rabu (24/10), mengaku keberatan ketika Sandiaga disamakan dengan Bung Hatta.  "Untuk orang yg kesabarannya minus kyk gue gini denger kakek gue disamain sama sandiaga uno rasanya mau muntah. every. single. time. waktu pilpres. why. cant. you find. your own f*cking voice. hatta is hatta, you is you. i am a hatta, but i ain't bung hatta. anj*ng," tulis Gustika.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement