Senin 29 Oct 2018 15:18 WIB

Indonesia Bidik Pasar Ekspor Produk Halal Perikanan

Pemerintah lakukan ekspansi pasar produk perikanan ke Timur Tengah

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Produk ikan dalam ritel (ilustrasi)
Foto: SEAFOOD BUSINESS
Produk ikan dalam ritel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mengkaji kemungkinan ekspansi pasar produk perikanan Indonesia ke wilayah Timur Tengah guna memanfaatkan peluang sertifikasi halal. Saat ini setidaknya tuna kaleng telah berhasil diekspor, dan patin beku dalam kemasan direncanakan akan menyusul pada momentum bulan haji tahun depan.

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP mencatat, persentase ekspor ikan Indonesia ke Timur Tengah tahun 2017 sebenarnya relatif kecil. Jumlahnya hanya 1,97 persen dari keseluruhan atau setara 94,16 juta dolar AS dari total ekspor tahun lalu yang sebesar 4,78 miliar dolar AS.

Baca Juga

Namun menurut Direktur Direktorat Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Machmud, pasar ikan halal Timur Tengah yang selama ini didominasi Thailand dapat dibidik sebagai tujuan ekspansi pasar produk perikanan Indonesia.

"Timur Tengah impornya sangat menjanjikan, pertumbuhan mereka tinggi, dan pasarnya masih muda,” ungkap Mahmud, Senin (29/10)

Selaras dengan hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Budhi Wibowo juga mengatakan akan mengincar pasar yang meminta sertifikat halal. "Semakin banyak buyer yang meminta sertifikat halal, tak hanya Timur Tengah, negara lain juga, misalnya Singapura dan Malaysia," tuturnya.

Dengan masuk ke Timur Tengah, akses perdagangan Indonesia ditenggarai akan makin luas. Begitu pula jika mampu masuk ke pasar Dubai yang merupakan pintu utama untuk masuk ke Afrika.

Tak hanya tuna kaleng dan patin, Budhi menilai tenggiri, bandeng, dan udang juga berpotensi dikirim ke Timur Tengah. Oleh karenanya, pemerintah bersama industri harus berkolaborasi dalam menjalankan misi dagang nasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement