Rabu 31 Oct 2018 01:00 WIB

Tim Bola Voli UBSI Raih Medali Perunggu

Mereka mengalahkan tim Universitas Gunadarma di ajang POM DKI Jakarta 2018.

Atlet UBSI meraih 4 medali perunggu di Kejuaraan POM DKI Jakarta 2018.
Foto: Dok UBSI
Atlet UBSI meraih 4 medali perunggu di Kejuaraan POM DKI Jakarta 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet  tim bola voli Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) berhasil meraih medali perunggu di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) Provinsi DKI Jakarta 2018 yang diselenggarakan di GMSB Jakarta,  22-26 Oktober 2018.

Tim yang dipimpin oleh Nur Alamsyah ini lolos ke pertandingan perebutan juara tiga setelah kalah di babak semifinal melawan Universitas Trisakti. Tim bola voli UBSI mendapatkan medali perunggu setelah mengalahkan tim bola voli dari Universitas Gunadarma pada babak perebutan juara ketiga.

Pertandingan perebutan juara ketiga tersebut berlangsung cukup ketat. Sempat terjadi perlawanan tim Universitas Gunadarma pada set ketiga, tetapi UBSI berhasil mengubah kedudukan dengan nilai akhir 3:1 untuk kemenangan tim bola voli UBSI.

“Ini merupakan hasil dari semangat perjuangan mereka. Saya bersyukur tim bola voli UBSI dapat meraih juara ketiga dan membawa pulang medali perunggu di  ajang POM DKI Jakarta  2018,” kata pelatih tim bola voli UBSI, Rega Desfajarianka, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (30/10).

Rega menambahkan, tim bola voli UBSI tidak mau cepat berpuas diri. “Banyak yang harus diperbaiki dan dipersiapkan untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya, menghadapi pertandingan yang lebih berat dari ini,” ujarnya.

Nur Alamsyah, selaku kaptem tim bola Voli UBSI mengatakan, dirinya dan tim mengalami masa sulit sebelumnya pada babak semifinal dan akhirnya dapat bangkit kembali pada perebutan juara ketiga.

“Berkat kerja sama tim,  Pak Rega dan Charis sebagai pelatih dan Pak Ade Kurniawan sebagai manajer tim, akhirnya kami dapat membawa pulang medali perunggu,” ungkap Alamsyah.

Pada pertandingan kali ini, tim bola voli UBSI menurunkan formasi pemain inti, antara lain Nur Alamsyah (kapten), Muhammad Fahmi Ramadhan, Apriyanto, Ismet Ghufron Toffani, Dios Adi Suara, Ary Akbar Setiawan, Muhammad Adi Riyanto, Muhammad Noer Apriadi, Muhammad Risqi Romadhon, Wahyu Budianto, Elang Imam Srijati, Wawan Setiawan, Ari Yoga Kosasih, dan Muhammad Hajrul Lutfi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement