Kamis 01 Nov 2018 04:54 WIB

Warga Riau Tewas Diterkam Buaya Saat Sedang Merakit Sagu

Jasad Zaini ditemukan terapung tidak jauh dari titik lokasi hilangnya.

Buaya muara
Buaya muara

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Zaini, warga Desa Mekar Sari, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa setelah sempat hilang selama dua hari. Zaini diduga tewas akibat diterkam seekor buaya muara.

Kepala Desa Mekar Sari, Erman, mengatakan pria lajang berusia 35 tahun itu merupakan tulang punggung keluarga. Zaini sehari-hari bekerja sebagai buruh tebang sagu.

''Almarhum kesehariannya bekerja di perkebunan sagu, mulai dari menebang hingga membawanya ke sungai untuk dibawa ke pabrik,'' kata Erman dihubungi Antara dari Pekanbaru, Riau, Rabu.

Menurut Erman, insiden serangan buaya pada Ahad (28/10) merupakan yang pertama kali terjadi di desanya. Saat itu korban sedang mengikat batang-batang sagu di sungai Desa Mekar Sari. Sungai tersebut menjadi sarana transportasi andalan untuk membawa batang sagu dari perkebunan menuju pabrik.

Batang-batang sagu yang disebut tual itu kemudian diikat dan dibentuk menjadi semacam rakit. ''Pada saat merakit sagu itulah, korban tiba-tiba hilang,'' kata Erman.

"Kejadiannya sangat cepat, hanya sekitar dua menit korban hilang,'' katanya. ''Awalnya kami tidak tahu bahwa korban diserang buaya.''

Pada keesokan harinya, warga setempat terus melakukan pencarian. Mereka melihat seekor buaya muara berukuran besar sedang menggigit potongan kaki manusia. Masyarakat desa pun menjadi semakin yakin bahwa Zaini hilang akibat diserang predator tersebut.

Proses pencarian semakin ditingkatkan. Pada Selasa 30/10), warga menemukan jasad Zaini terapung tidak jauh dari titik lokasi hilangnya. Jasadnya ditemukan dalam kondisi tidak utuh. ''Jenazah kini sudah dimakamkan oleh keluarganya,'' tutur Erman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement