REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Ribuan warga Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (2/11) siang menggelar Shalat Ghaib bagi korban pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomer penerbangan JT 610 yang jatuh di Perairan Tanjung Pakis Kerawang, Jawa Barat Senin lalu. "Shalat Ghaib ini merupakan penghormatan terakhir kita bagi korban," kata Ketua Masjid Agung Sungailiat sekaligus Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bangka, Syaiful Zohri di Sungailiat.
Dia mengatakan, Sholat Ghaib dan doa-doa yang dibacakan secara bersama ini sebagai wujud kebersamaan bagi korban untuk menghadap Allah SWT. Menurut dia, keluarga yang ditinggalkan agar tidak terlalu terlena dan bersedih atas kepergian sanak saudaranya, melainkan selalu ingat kepada Allah SWT. "Ingat kita semua nantinya akan kembali juga kepada-Nya, hanya kapan dan di mana saja sebab semua sudah diatur oleh-Nya," katanya.
Ditambahkannya, bagi petugas yang melakukan pencarian patut didoakan dan diberikan apresiasi, semoga ketika menjalankan tugas selalu aman dan selamat hingga semua korban berhasil ditemukan dan diidentifikasi. Hingga saat ini pihak Badan Pencarian Nasional masih terus melakukan pencarian di titik jatuhnya pesawat di perairan Tanjung, Karawang, Jawa Barat.
Tercatat sebanyak 179 penumpang dan tujuh awak pesawat serta dua bayi yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air tersebut. Lion Air nahas itu dinyatakan hilang kontak setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta Banten menuju Bandara Depati Amir Kota Pangkalpinang. Lion Air Boeing 737 Max 8 merupakan pesawat berteknologi terbaru yang hemat bahan bakar sekitar 40 persen.