Selasa 06 Nov 2018 06:57 WIB

Pengangguran di Sumbar Didominasi Lulusan Diploma

Lulusan SD lebih mudah menerima peluang pekerjaan apapun.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Ratusan pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan di salah satu stand perusahaan pada acara Bursa Kerja di Istora Senayan Jakarta ,Selasa(23/9).(Republika/Prayogi).
Foto: Republika/Prayogi
Ratusan pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan di salah satu stand perusahaan pada acara Bursa Kerja di Istora Senayan Jakarta ,Selasa(23/9).(Republika/Prayogi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Angka pengangguran di Sumbar bertambah 2.980 orang pada Agustus 2018, menjadi 141.680 orang. Dari angka tersebut, penduduk menganggur didominasi oleh lulusan diploma, baik D1, D2, atau D3.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat merilis, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk lulusan diploma mencatatkan angka tertinggi dibanding tingkat pendidikan lainnya, sebesar 13,07 persen. TPT tertinggi kedua disumbangkan oleh lulusan SMK dengan skor 9,6 persen.

Angka TPT terbanyak selanjutnya berturut-turut adalah lulusan inversitas dengan porsi 9,56 persen, lulusan SMA 6,94 persen, SMP 4,3 persen, dan terakhir lulusan SD dengan porsi 2,1 persen. Artinya, lulusan diploma paling banyak menganggur dan lulusan SD paling sedikit menganggur.

Kepala BPS Sumbar Sukardi menilai, tingginya angka pengangguran di tingkat diploma disebabkan survei yang dilakukan pada Agustus, tak berselang lama dari periode kelulusan. Hal ini membuat lulusan diploma tercatat paling banyak menganggur karena memang masih banyak yang mencari kerja.

"Banyak tamatan baru. Jadi wajar kalau baru lulus masih cari-cari kerja. Tamat sekitar Juli ya. Biasanya ngga langsung dapat pekerjaan," kata Sukardi.

Sedangkan untuk lulusan SD yang mencatatkan angka pengangguran terendah, Sukardi juga punya alasannya. Menurutnya, hal ini disebabkan lulusan SD lebih mudah menerima peluang pekerjaan apapun, dibanding lulusan tingkat pendidikan lainnya.

Sebaliknya, lulusan diploma atau universitas justru terkesan 'pilih-pilih' terhadap peluang pekerjaan.

BPS mencatat, jumlah penduduk bekerja pada Agustus 2018 sebanyak 2,41 juta orang dan 141.680 orang menganggur. Dibanding tahun lalu, jumlah penduduk bekerja bertambah 65.480 orang. Dari angka pengangguran dan angkatan kerja, didapat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sumbar sebesar 5,55 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement