REPUBLIKA.CO.ID, SUKAHARJO -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyatakan tidak ada paksaan untuk menonton film karya Hanum Rais berjudul "Hanum dan Rangga" (Faith and the City). Hal itu terkait dengan beredarnya surat imbauan untuk mengajak menonton film tersebut.
"Itu hanya imbauan untuk menyaksikan film Hanum, karena film itu bagus untuk tontonan dan tuntunan," kata Kepala Humas UMS Budi Santoso di Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (12/11).
Oleh karena itu, kata ia, tidak ada unsur paksaan bagi staf, karyawan, maupun dosen dan mahasiswa. Semua diserahkan pada pribadi masing-masing. "Intinya tidak ada unsur paksaan, silahkan jika berkenan untuk nonton atau tidak menonton," katanya.
Ia juga meminta agar surat tersebut tidak dibesar-besarkan apalagi dipolitisasi. "Kami mohon pengertiannya untuk tidak diperpanjang karena ini sifatnya hanya imbauan," katanya.
Baca juga, Hanum dan Rangga Bukan Sekuel dari Film Tertentu.
Sebelumnya, di laman Facebook UMS diunggah surat yang mengatasnamakan Hanum Salsabiela Rais sebagai kader Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah mengajak para mahasiswa untuk meramaikan serta menonton film "Hanum dan Rangga" di bioskop.
Melalui surat tersebut, Hanum meminta Rektor UMS Sofyan Anif memfasilitasi ajakan untuk mendukung film nasional yang positif dan bernilai dakwah. Pada surat tersebut, Hanum juga meminta agar pihak UMS mau memasang poster film Hanum dan Rangga di media kampus.