REPUBLIKA.CO.ID, PARIT MALINTANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat mencatat dari Januari hingga Oktober 2018 sebanyak 164 bencana alam melanda daerah itu. Bencana mengakibatkan kerugian materil sekitar Rp 14 miliar.
"Bencana yang mendominasi melanda Padang Pariaman yaitu banjir dan langsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman, Budi Mulya di Parit Malintang, Senin (12/11).
Ia mengatakan peningkatan intensitas bencana tersebut terjadi semenjak beberapa bulan terakhir akibat cuaca ekstrem yang melanda daerah itu. "Bahkan bencana tersebut menimbulkan korban jiwa," katanya.
Ia menyebutkan bencana yang menimbulkan korban jiwa tersebut yaitu tiga anak dari warga pembuat batu bata di Kecamatan Enam Lingkung. Tiga orang anak tersebut tertimbun longsoran material karena rumahnya dekat dengan tebing.
Selain merusak rumah dan menimbulkan korban jiwa, longsoran material juga menimbun sejumlah jalan di daerah itu sehingga menutup akses jalan beberapa jam. Bahkan pada Agustus lalu, Pasar Sungai Limau digenangi air banjir beberapa jam sehingga aktivitas pasar sempat tertunda.
Ia menyatakan terus meningkatkan respons terhadap informasi bencana yang diterima dari masyarakat. Ia mengimbau warga Padang Pariaman untuk meningkatkan kewaspadaan karena daerah itu rawan terhadap bencana serta cuaca ekstrem masih berpotensi menerjang daerah itu hingga awal 2019.
"Terutama untuk warga yang tinggal di pantai, dekat dengan sungai dan tebing perlu peningkatan kewaspadaannya," ujar dia.