REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyatakan dukungnya terhadap Malang untuk menjadi Kota Wisata Halal. Hal ini dipertegas melalui kerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang (Disbudpar) lewat Pagelaran Bazar Halal di Kampus III UMM, Senin (12/11).
Segala produk halal, mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga makanan ikut meramaikan bazar yang digelar seharian tersebut. Dalam kesempatan ini, Wali Kota Malang, Sutiaji didampingi Rektor UMM, Fauzan, membuka secara resmi Bazar Halal 2018.
“Universitas Muhammadiyah Malang sebagai Perguruan Tinggi siap mendukung program Malang sebagai Kota Wisata Halal,” kata Fauzan melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (13/11).
Selain diikuti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bersertifikasi halal, bazar ini juga diikuti dosen dan mahasiswa yang memiliki produk dengan merek bersertifikasi halal. Wali Kota Malang Sutiaji mengaku, sangat mengapresiasi langkah UMM yang telah sejalan dengan visi Kota Wisata Halal. Terlebih, atas diperolehnya UMKM Binaan Halal Center UMM sebagai penampil terbaik dalam pameran Hari Santri Nasional.
Gelaran ini juga dilakukan kerja sama antara Disbudpar dan Pendampingan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), Sertifikasi Halal dan Bimbingan Teknologi Kehalalan. “Kerja sama ini tak lain karena inisiasi UMM mendirikan Halal Center. Selain itu, keseriusan pemerintah menggarap proyek ini juga diwujudkan dengan disiapkannya konsep Pasar Halal yang rencananya bakal dibangun di Klojen dalam waktu dekat," tegasnya.
Ketua Halal Center UMM, Elfi Anis Saati, menjelaskan inisiasi Halal Center UMM telah dimulai sejak 2008 yang kemudian berganti nama menjadi Halal Center UMM di 2016. Halal Center UMM membantu UMKM lewat mengajukan pengabdian pada Kemenristekdikti. Sejak 2015, Halal Center UMM mengurusi persiapan banyak bidang seperti kosmetik dan jenis produk lainnya untuk memperoleh sertifikasi halal.