Rabu 14 Nov 2018 17:23 WIB

AHM Ingatkan Bahaya Penipuan Rekrutmen Bodong

Sejumlah orang tertipu antara Rp 5 juta sampai Rp 12 juta agar bisa masuk AHM

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Human Resources PT Astra Honda Motor (AHM) Markus Budiman (kedua kanan) didampingi General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin (kanan) dan Head of AHM Plant Sunter Muhamad Dadan P.W (kiri), menunjukkan produk Honda kepada peserta AHM Best Student di pabrik AHM, Jakarta, Rabu (1/8).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Direktur Human Resources PT Astra Honda Motor (AHM) Markus Budiman (kedua kanan) didampingi General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin (kanan) dan Head of AHM Plant Sunter Muhamad Dadan P.W (kiri), menunjukkan produk Honda kepada peserta AHM Best Student di pabrik AHM, Jakarta, Rabu (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Penipuan berkedok rekrutmen calon karyawan baru sebuah perusahaan kembali terjadi. Kali ini menimpa pencari kerja yang dijanjikan dapat bekerja di PT Astra Honda Motor (AHM) dengan syarat membayar uang dalam jumlah tertentu.

Sejumlah pemuda datang ke Pabrik AHM di Dawuan, Karawang pada 12 November 2018, mengaku telah menandatangani kontrak kerja dan membayar sejumlah uang berkisar Rp 5 juta sampai Rp 12 juta kepada oknum yang mengaku sebagai karyawan AHM. Faktanya, setelah ditelusuri oknum tersebut bukanlah karyawan AHM meskipun ia menggunakan seragam dan ID Card yang mirip karyawan AHM saat mendekati korban.

GM Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbuddin menegaskan, perusahaan tidak memungut biaya apapun dalam setiap proses pelaksanaan rekrutmen calon karyawannya, bahkan sampai seseorang dinyatakan lulus sebagai karyawan. Untuk proses rekrutmen, AHM juga sudah mulai mengimplementasikan sistem online yang bisa diakses di website resmi perusahaan.

"Kami turut prihatin terhadap penipuan yang menimpa korban. Kami akan melaporkan ke pihak yang berwajib kasus penipuan rekrutmen berkedok karyawan AHM ini. Modus ini tidak hanya merugikan para pencari kerja tapi juga mencemarkan nama baik perusahaan. Check and rechek perlu dilakukan di website resmi perusahaan," ujar Ahmad dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Rabu (14/11).

Atas kejadian ini, manajemen AHM mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada atas segala penipuan yang memanfaatkan momentum rekrutmen karyawan AHM. Masyarakat diminta lebih berhati-hari, dan tidak mudah tertarik dengan kemudahan yang ditawarkan untuk menjadi karyawan dari oknum yang mengatasnamakan rekrutmen AHM.

"Semoga hal ini tidak terjadi lagi ke depan dan tidak ada lagi masyarakat yang dirugikan," ujar Ahmad.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement