Jumat 16 Nov 2018 06:36 WIB

Volume Sampah Madiun 100 Ton per Hari

Sampah jangan dianggap hal kecil karena bisa berdampak pada permasalahan lainnya.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Pemulung mencari sampah (ilustrasi)encari sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (22/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemulung mencari sampah (ilustrasi)encari sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, mencatat volume sampah dari warga kota itu mencapai 100 ton setiap harinya. Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto di Madiun, Kamis (15/11) mengatakan volume sampah yang sangat banyak tersebut dapat menimbulkan masalah jika tidak dikelola dan diolah dengan baik.

"Permasalahan sampah ini jangan dianggap kecil. Sampah menyebabkan dampak permasalahan yang lainnya. Tak hanya membuat lingkungan menjadi kotor, tetapi juga berdampak pada masalah sosial dan menimbulkan berbagai penyakit," ujar Wali Kota Sugeng Rismiyanto saat melaksanakan kunjungan kerja (kunker) di Kelurahan Oro-Oro Ombo.

Karena itu, Pemkot Madiun melalui DLH aktif mengajak warganya untuk mengolah sampah dengan baik. Hal itu dimulai dari tingkat rumah tangga. Tujuannya selain menjaga lingkungan tetap sehat, juga mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) sekaligus meningkatkan kapasitas muatnya.

Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun, Agus Haryanto, mengatakan pengolahan sampah yang intesif dianjurkan bagi warga Kota Madiun adalah dengan sistem 3R. Yakni reduce, reuse, recycle. ".

"Tujuan dari pengolahan sampah 3R adalah mengubah limbah plastik menjadi barang berguna serta menambah nilai ekonomis yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seperti pupuk organik atau barang pakai dari daur ulang," kata Agus.

Pihaknya aktif melakukan sosialisasi pengolahan sampah 3R ke warga Kota Madiun. Sehingga kesadaran dan partisipasi masyarakat tentang pengolahan sampah di tingkat rumah tangga meningkat.

Hal itu karena penanganan sampah bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah saja. Namun juga diperlukan partisipasi masyarakat.

Keberadaan bank sampah di Kota Madiun juga terus diberdayakan dalam pengolahan sampah atau limbah plastik 3R. Melalui ibu-ibu yang tergabung dalam anggota bank sampah, limbah plastik dapat didaur ulang menjadi barang ekonomis seperti tas, bunga hias, dan masih banyak lagi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement