REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Legenda sepak bola Belanda, Ruud Gullit kecewa dengan hasil yang diraih Belanda dalam ajang Piala Eropa 2012. Bahkan Wesley Snijder cs gagal lolos dari kualifikasi grup setelah menerima tiga kekalahan beruntun.
Ia menilai, tersingkirnya Belanda dari Piala Eropa 2012 dengan mengemas tiga kekalahan sebagai sebuah hal yang menyakitkan. Diunggulkan sebagai kandidat juara mereka malah harus menduduki juru kunci Grup B.
Mantan arsitek Los Angeles Galaxy itu mengkritik strategi yang diterapkan van Marwijk yang kurang bisa mengelola kemampuan para pemainnya yang berstatus bintang. Berdasarkan analisisnya, kebanyakan tim di Piala Eropa 2012 telah meningkatkan permainan mereka dengan menekankan strategi lebih menyerang.
Adapun Belanda malah menerapkan strategi dengan menempatkan dua gelandang bertahan untuk dipasang sekaligus. Gullit menyebut keputusan itu tidak kreatif dan malah menghancurkan potensi timnas.
“Kami telah memperingatkan bahwa ini bisa terjadi. Mereka pikir mereka akan mendapatkan emas tahun ini, tapi ini tidak terjadi,” kritik Gullit.
Kedepannya, ia melihat De Oranje harus kembalike permainan dasar sepak bola. “Sekarang penting untuk kembali ke dasar permainan sepak bola sebagai tim kreatif. Kami lebih memilih untuk bermain baik untuk menang,” ungkapnya.
Gullit tidak lagi bersentuhan dengan lapangan hijau sejak Juni 2011 setelah dipecat oleh klub Rusia, Terek Grozny. Padahal dia baru menangani klub itu selama enam bulan. Ia dipecat gara-gara tim yang diasuhnya hanya bisa mengukir tiga kemenangan. Pihak klub juga kurang suka dengan gaya hidup Gullit yang mencintai kehidupan malam, cenderung glamor, dan senang berpesta.