Ahad 18 Nov 2018 05:10 WIB

Tentara AS-Cina Adakan Latihan Bersama

Hubungan Cina dan AS sedang memanas

Bendera Cina-Amerika
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, NANJING -- Para prajurit dari Cina dan Amerika Serikat merampungkan latihan gabungan pertolongan bencana selama sepekan pada Sabtu (17/11). Latihan gabungan ini berlangsung di saat hubungan kedua negara sedang memburuk akibat perang perdagangan, perselisihan Laut Cina Selatan dan Taiwan.

Hubungan antara dua kekuatan ekonomi dunia itu telah menyelami kedalaman baru di bawah Presiden AS Donald Trump, yang dijadwalkan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di pertemuan puncak G20 di Argentina mulai akhir bulan ini.

Latihan tersebut, yang diadakan di Nanjing, kota di bagian timur Cina, terjadi sepekan setelah Menteri Pertahanan Cina Wei Fenghe dan diplomat tinggi Yang Jiechi mengunjungi Washington, tempat para pejabat AS mendesak Cina untuk menghentikan militerisasi Laut Cina Selatan.

Tetapi tak ada tanda mengenai hubungan keduanya renggang sementara para prajurit Cina dan AS mengadakan simulasi menolong orang-orang dari gedung-gedung yang dilanda gempa bumi dan merawat luka-luka para penyintas di satu pangkalan Tentara Pembebsan Rakyat (PLA) di pinggiran Nanjing.

Tentara mempraktekkan operasi pencarian dan pertolongan di satu contoh buatan dari kawasan kota yang hancur pasca gempa bumi, menggunakan anjing-anjing pelacak dan peralatan lain untuk mencari orang-orang yang terkubur di reruntuhan buatan.

"Hanya melalui kontak-kontak, pertukaran dan kerja sama lagi di sektor yang (keduanya memiliki) kepentingan sama, kami dapat secara efektif meningkatkan saling percaya dan mengurangi secara efektif salah penilaian," kata Qin Weijiang, wakil panglima Komando Teater Timur PLA, kepada wartawan.

"Maka saya pikir pertukaran dwipihak bisa mulai dari pertukaran pertolongan bencana dan kemanusiaan dan meluas ke bidang-bidnag lain yang ada kepentingan bersama."

Robert Brown, Jenderal Pasifik Tentara AS, mengatakan pertukaran tersebut 'sangat penting'. "Seperti pemimpin tinggi kami bekerja membangun hubungan kerja dan pemahamam kuat, melalui langkah-langkah membangun kepercayaan seperti DME ini kami juga di tingkatan kami membangun pemahaman kuat masing-masing," kata dia, merujuk kepada Pertukaran Manajemen Bencana (Disaster Management Exchange).

Latihan gabungan ini merupakan yang ke-14. Tahun lalu Amerika Serikat menjadi tuan rumah latihan.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement