Senin 19 Nov 2018 08:56 WIB

Borobudur Marathon Berlari dengan Balutan Budaya

Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng memiliki tiga pilar nilai

Rep: Bowo Pribadi/ Red: EH Ismail
Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng
Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng

REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG -- Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng

yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan Harian Kompas dan disponsori Bank Jateng yang diadakan di kompleks Taman Lumbini, Kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tema Borobudur Marathon 2018 yaitu “Raising Harmony”.

Semangat dan antusiasme para pelari yang telah siap

menyatukan raga dan rasa dengan kekentalan budaya kawasan Candi Borobudur menjadi energi yang membuat acara ini ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak, mulai dari para pelari hingga masyarakat lokal.

Acara yang dibuka dengan lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya, oleh Monita Tahalea telah menarik perhatian 9.672 pelari yang hadir di kawasan Candi Borobudur. Kategori lari dibagi menjadi tiga, yaitu Marathon dengan peserta

sebanyak 2.883 dimulai pada pukul 05.00 WIB, Half Marathon dengan peserta sebanyak 3.888 dimulai pada pukul 05.30 WIB, dan 10K dengan peserta sebanyak 2.901 dimulai pada pukul 06.00 WIB.

Para peserta yang berasal dari berbagai penjuru dunia ini disuguhi dengan berbagai atraksi seni budaya dan kuliner khas Magelang. Hal ini menjadi ciri khas dan pembeda Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng dengan acara marathon dunia lainnya.

Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng memiliki tiga pilar nilai yang mendasari konsep acara, antara lain: Raising Harmony (tumbuh dalam keselarasan), Cultural Immersion (keterlibatan budaya lokal), dan Sport Tourism (olah raga

wisata).

Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng bukan hanya sekedar perlombaan marathon. Melalui kedua pilar nilai, Cultural Immersion dan Sport Tourism , acara ini menjadi perlombaan marathon yang mengangkat nilai-nilai

budaya lokal melalui berbagai rangkaian acara. Contoh bentuk budaya lokal yang diangkat adalah atraksi dan atribut khas Magelang yang dikemas sedemikian rupa dalam cheering zone dan Homestay. Atraksi dan atribut budaya lokal tersebut

dilakukan secara sukarela oleh masyarakat lokal demi menyukseskan Borobudur Marathon 2018 Powered By Bank Jateng.

Hal tersebut diharapkan dapat memfasilitasi pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi masyarakat di kawasan Candi Borobudur dan Magelang. Pengalaman berlari yang memberikan dampak terhadap masyarakat merupakan bentuk nyata tumbuh dalam keselarasan ( Raising Harmony).

“Acara yang hebat adalah acara yang dapat melibatkan masyarakat serta seni dan budaya sehingga dapat berdampak positif terhadap kehidupan dan ekonomi masyarakat. Hal ini yang menjadi alasan utama mengapa Bank Jateng ingin berkolaborasi dan terlibat dalam acara yang kental akan budaya seperti Borobudur Marathon” ujar Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno,.

Borobudur Marathon diharapkan memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi di Magelang dan sekitarnya.

“Borobudur Marathon Powered By Bank Jateng diikuti oleh 9.672 pelari dari 30 negara termasuk Indonesia. Kami berharap acara ini pada masa yang akan datang dapat menjadi acara Marathon yang disegani oleh dunia” ujar Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Budiman Tanuredjo.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement