Rabu 28 Nov 2018 00:53 WIB

Amien Rais Turun Gunung di Muktamar PPPM

PWPM Jabar berharap Amien Rais mengayomi semua kandidat ketum PPPM.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil A Simanjuntak (tengah) dan calon ketua umum PPPM Ahmad Fanani (kanan), Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, di Yogyakarta, Selasa malam (28/11).
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil A Simanjuntak (tengah) dan calon ketua umum PPPM Ahmad Fanani (kanan), Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, di Yogyakarta, Selasa malam (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA – Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais turun gunung pada perhelatan Muktamar Pemuda Muhammadiyah yang digelar di Yogyakarta. Amien Rais bersama Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil A Simanjuntak, dan calon ketua umum PPPM Ahmad Fanani menggelar pertemuan dengan muktamirin di Cavinton Hotel Yogyakarta, tempat muktamirin menginap.

Di hadapan muktamirin, Amien Rais mengaku terus mengikuti perkembangan dan laporan dari sejumlah pihak terkait Muktamar Pemuda Muhammadiyah. “Kuping saya, mata saya mengikuti terus,” kata Amien Rais, Selasa malam (27/11). 

Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Barat Iu Rusliana membenarkan pertemuan tersebut. Iu berharap pertemuan tersebut hanya sebatas silaturahim dan bukan sebagai bentuk intervensi dari partai politik. “Pa Amien senior kami, ayahanda kami, mudah-mudah bisa mengayomi semua kandidat yang tengah berkontestasi pada muktamar kali ini,” kata Iu Rusliana saat dihubungi Republika.co.id

Dari total bursa nama nama calon ketum Pemuda Muhammadiyah di Muktamar kali ini, setidaknya ada enam nama yang sempat menguat. Antara lain, Sunanto, Ahmad Fanani, Ahmad Labib, Andi Fajar Asti, Faisal, dan Muhammad Sukron.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement