REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemilihan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah masih berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DIY. Hanya tiga kandidat yang bersaing dalam memperebutkan posisi ini, dari awalnya enam kandidat yang maju.
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DIY, Iwan Setiawan mengatakan, walaupun hanya tiga kandidat yang maju, namun keenam kandidat tetap masuk dalam kotak suara. Bahkan, keenamnya masih bisa dipilih oleh daftar pemilih.
"Di surat suara untuk caketum itu tetap enam karena memang dalam sistemnya Muhammadiyah itu kalau menyatakan diri untuk maju dan itu dianggap sebagai calon yang bersedia," kata Iwan yang juga merupakan anggota panitia pemilihan (Panli) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DIY, Rabu (28/11).
Iwan menjelaskan, hingga saat ini pemilihan masih berlangsung dengan aman dan tertib. Ada 1.196 pemilih yang menyumbangkan suaranya pada pemilihan ketum baru, dengan 30 bilik yang disiapkan oleh pihak panitia.
"Hari ini ada yang terdartar 1.196 yang punya hak pilih dari semua wilayah daerah dari seluruh Indonesia. Alhamdulillah sampai hari ini untuk pemilihan berjalan dengan baik," ujarnya.
Penetapan hasilnya pun akan dilakukan pada Rabu (28/11) malam ini. Penetapan hasil pemilihan dilakukan setelah proses penghitungan suara selesai dilakukan.
"Prosesnya (pemilihan) mungkin sekitar pukul 15.30 WIB selesai, kemudian penghitungan suara. Kemudian malam sekitar jam 21.00 atau 22.00 WIB itu baru selesai," katanya.
Proses pemilihan dan penghitungan suara dilakukan secara manual. Hal ini diputuskan berdasarkan sidang tanwir yang dilakukan pada Ahad (25/11) malam.
"Sistem pemilihannya awalnya memang e-voting, tinggal pencet, sekarang jadi e-bunder atau melingkari seperi pemilihan kepala desa. Jadi sistemnya manual dan penghitungan juga manual," lanjutnya.
Tiga kandidat yang maju di antaranya Ahmad Fanani, Ahmad Labib, dan Sunanto. Andi Fajar Asti dan Faisal mengundurkan diri, dimana mereka memutuskan untuk mendukung Labib. Sementara itu, Muhammad Sukron berkoalisi dengan Sunanto.