REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintahan Malaysia mengatakan pihaknya siap untuk melanjutkan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 apabila ditemukan penemuan yang kredibel. Hal ini diungkapkan Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke Siew Fook.
"Kami tidak sepenuhnya menghentikan kemungkinan dilanjutkannya pencarian pesawat ini. Namun, pemerintah tidak bisa terus melakukan pencarian tanpa petunjuk yang kredibel," kata Loke, dikutip laman Channel News Asia, Kamis (29/11).
Penerbangan MH370 membawa 239 orang tiba-tiba menghilang. Saat itu, pesawat sedang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Hal ini menjadi salah satu dari misteri terbesar yang ada dalam sejarah penerbangan.
Pencarian pesawat yang hilang ini dilakukan di laut dalam dan telah dicari selama hampir tiga tahun. Pencarian meliputi 120 ribu meter persegi termasuk di dalamnya lautan di Australia, Cina, dan Malaysia.
Misi pencarian terakhir dilakukan oleh Ocean Infinity, sebuah perusahaan penjelajah lautan yang bermarkas di Amerika Serikat. Namun pencarian dihentikan pada 29 Mei tanpa menemukan penemuan yang signifikan.
Kapal Ocean Infinity yang melakukan pencarian pesawat MH370 di Samudera Hindia sejak 8 Maret 2014
Sebelumnya, keluarga korban mengakui telah menemukan apa yang mereka yakini potongan-potongan baru dari pesawat. Mereka berencana menyerahkannya kepada pemerintah Malaysia pekan ini.
Keluarga terdekat mengatakan dalam pernyataan singkat pada Rabu (28/11) mereka akan bertemu menteri perhubungan Malaysia pada Jumat untuk menyerahkan potongan-potongan yang baru ditemukan.
Calvin Shim, yang istrinya anggota awak pesawat itu, mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok tersebut berencana menyerahkan lima potongan yang ditemukan di Madagaskar, tempat beberapa potongan ditemukan sebelumnya. Potongan yang paling terbaru ditemukan pada Agustus, katanya.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad telah mengatakan pada Mei lalu bahwa negara itu akan mempertimbangkan kembali pencarian hanya jika ada petunjuk baru.