Senin 03 Dec 2018 03:01 WIB

Kampung di Sukabumi Peroleh Penghargan Proklim

Daerah tersebut dinilai menerapkan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Kabupaten Kepulauan Seribu menerima penghargaan Kampung Iklim 2018.
Foto: Dok. Pemkab Kepulauan Seribu
Kabupaten Kepulauan Seribu menerima penghargaan Kampung Iklim 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) memberikan penghargaan program kampung iklim (Proklim) ke salah satu wilayah di Kota Sukabumi. Daerah tersebut dinilai telah menerapkan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

Penghargaan proklim tersebut diberikan Menteri LHK Siti Nurbaya pada akhir November 2018 lalu. "Pada 2018 ini penghargaan diberikan ke RW 04 Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Baros," ujar Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Yeli Yumaeli, Ahad (2/12).

Penghargaan tersebut diberikan kepada ketua RW ataupun pembina di lingkungan yang telah melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Awalnya ada dua wilayah di Kota Sukabumi yang diusulkan pada 2018 ini. Namun yang lolos hanya satu yakni RW 04 Kelurahan Jayamekar, Baros.

Yeli menerangkan, wilayah di RW tersebut mendapatkan penghargaan karena dinilai sudah melakukan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Di antaranya mulai dari mengolah sampah, memanfaatkan air hujan, memanfaatkan pupuk organik untuk produksi tanamannya.

Selain itu kata Yeli, warga telah mengoptimalkan lahan pekarangan yang sempit dengan penanaman tanaman sayuran dan obat-obatan serta memanfaatkan sampah menjadi kompos dan biogas. Warga juga mengembangkan budidaya ternak puyuh dan memanfaatkan hasil ternak untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurut Yeli, penghargaan proklim dari KLHK ini menambah daftar panjang wilayah Sukabumi yang telah mendapatkan prestasi serupa pada tahun sebelumnya. Hingga 2018 ini, sudah ada 14 wilayah yang mendapatkan sertifikai proklim dari KLHK. Daerah tersebut tersebar di sejumlah kecamatan misalnya Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, prestasi yang diperoleh ini menjadi bukti adanya kepedulian warga dan pemerintah terhadap kondisi lingkungan terutama masalah perubahan iklim. "Warga sudah mengantisipasi akan perubahan iklim dengan baik," imbuh dia.

Fahmi mencontohkan, warga di kampung RW 04 Kelurahan Jayamekar sudah memaksimalkan pekaranganya untuk ditanami sayuran maupun tanaman obat. Ke depan ia mendorong daerah lainnya di Sukabumi untuk memperhatikan kondisi lingkungannya masing-masing.

Khususunya lanjut Fahmi, masalah air yang mulai berkurang terutama ketika memasuki musim kemarau panjang. Harapannya ketika musim hujan warga dapat mengupayakan membuat lubang bipori minimal satu rumah satu lubang untuk menyerap air.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement