REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Ribuan orang memadati stadion FNB Johannesburg, Afrika Selatan pada hari Ahad (2/12) untuk menyaksikan konser sebagai bentuk pengormatan bagi kehidupan Nelson Mandela. Sejumlah penyanyi terkenal, seperti Beyonce, Jay-Z, Usher, dan Ed Sheeran tampil dalam konser itu.
Acara yang diadakan untuk menandai 100 tahun kelahiran presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan itu, diselenggarakan oleh kelompok advokasi bernama Global Citizen. Konser ini juga bertujuan untuk menyoroti perjuangan melawan kemiskinan, ketidaksetaraan gender dan kelaparan, yang dilakukan Mandela semasa hidupnya.
Beberapa penonton yang hadir pun memakai kaos bertuliskan Citizen Global dan tato temporer di pundak. Mereka, bersorak, menari dan menangis saat melihat penyanyi favorit mereka tampil di atas panggung.
Banyak penggemar yang diberi tiket gratis sebagai imbalan untuk menandatangani petisi dan mengirim tweets kepada para pemimpin dunia yang mendesak mereka mengambil tindakan untuk meningkatkan pendidikan, pasokan air, sanitasi, kesehatan dan masalah lainnya.
Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim berada di antara sejumlah pemimpin politik dan bisnis yang menghadiri acara tersebut. Ia mengumumkan investasi senilai 1 miliar dolar AS dalam bidang kesehatan dan pendidikan di seluruh Afrika pada tahun 2019 mendatang.
Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta hadir melalui tautan video dan berjanji untuk meningkatkan anggaran pendidikan terhadap negaranya hingga 30 persen dari total anggaran yang ada.
Pengusaha sukses asal Inggris, Richard Branson juga hadir melalui tautan video yang direkam sebelumnya mengumumkan pemberian sumbangan sebanyak 105 juta dolar AS termasuk juga UK Aid, Virgin Unite, serta Bill and Melinda Gates Foundation untuk mengakhiri trachoma, sebuah penyakit yang menyebabkan kebutaan.
Seorang spesialis IT bernama Lucia Celery sangat senang dengan komitmen yang disampaikan oleh para pemimpin politik dan bisnis yang hadir dalam konser tersebut. “Saya berasal dari lingkungan di mana anak-anak kecil jatuh ke jamban di sekolah atau rumah adalah kejadian yang umum. Jadi, mendengar komitmen yang baik terhadap isu-isu seperti sanitasi sangat menggembirakan bagi masyarakat kita. Biarkan komitmen mereka tidak berakhir di sini, malam ini di stadion ini," ungkap Celery, dikutip dari Reuters.
Sebuah perusahaan operator seluler terbesar di Afrika Selatan, Vodacom melalui Chief Executive, Shameless Joosub pun menjanjikan 500 juta rand atau sekitar 36 juta dolar AS untuk melawan kekerasan berbasis gender, meningkatkan sanitasi di sekolah dan melek digital.
Nelson Mandela dipenjara selama hampir tiga dekade untuk perjuangannya melawan rezim apartheid. Ia dibebaskan pada 1990 dan memimpin Afrika Selatan ke pemilihan umum pertamanya pada 1994. Ia meninggal pada 5 Desember 2013.