Senin 03 Dec 2018 17:44 WIB

Abdul Azis Terpilih Jadi Ketum KNPI

Dalam kongres tersebut turut hadir Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.

KNPI
KNPI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menyelenggarakan kongres ke XV di Hotel Borobudur pada Sabtu (1/12) dengan agenda pemilihan Ketua Umum dan membentuk formatur periode kepengurusan 2018-2021.

Dalam kongres tersebut turut hadir Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang mengatakan bahwa pemuda zaman now harus mampu menjadi motor pembangunan dan tidak boleh kalah dengan pemuda di masa lampau.

“Jika Bung Karno memiliki optimisme yang begitu tinggi atas pemuda, saya juga memiliki optimisme yang sangat tinggi bahwa pemuda-pemuda yang ada di hadapan saya saat ini mampu memberikan peran aktif terhadap proses pembangunan dan menjadi solusi atas permasalahan bangsa,” ucap Bambang saat membuka Kongres KNPI XV.

Usai pembukaan kongres, kegiatan dilanjutkan dengan rapat koordinator nasional untuk menentukan Ketua Umum dan kepengurusan KNPI. Setelah dilakukan rapat koordinasi, kongres yang dihadiri oleh perwakilan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) seluruh Indonesia menetapkan secara aklamasi Abdul Azis sebagai Ketua Umum KNPI periode 2018-2021.

Usai terpilih menjadi Ketua Umum periode 2018-2021, Abdul Azis menyampaikan bahwa dirinya akan mencoba mengembalikan KNPI kepada fitrahnya sebagai organisasi pemuda yang dapat merangkul semua kalangan pemuda.

“Saya akan mencoba jadikan KNPI kembali pada fitrahnya sebagai organisasi yang dapat merangkul semua kalangan pemuda,” tutur Abdul Azis dalam siaran persnya.

Sementara mengenai program jangka pendek, ia mengatakan pihaknya akan lebih dahulu fokus mengurus legalitas kepengurusan KNPI. Sedangkan soal program jangka panjang Abdul Azis menegaskan dirinya akan membawa KNPI menjadi rumah bagi seluruh pemuda Indonesia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement