REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras mengguyur wilayah Jakarta pada Selasa (4/12) sore. Akibatnya, dinding turap di Jalan H Miran RT 12/RW 06, Kelurahan Cilandak Barat Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan longsor sekitar pukul 17.55 WIB. Dinding turap itu berada di pinggir saluran air.
"Turap ini longsor enggak kuat karena di bawahnya saluran air itu deras jadi mengikis dinding turap," ujar Lurah Cilandak Barat, Agus Gunawan ditemui Republika.co.id di lokasi kejadian, Rabu (5/12).
Ia mengatakan, sampai saat ini petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Cilandak Barat masih mengangkat puing-puing longsoran yang menutup saluran air. Agus memastikan, tidak ada rumah warga yang terdampak akibat longsor tersebut. Begitu pula tidak ada korban jiwa maupun luka.
Dinding turap di Jalan H Miran RT 12/RW 06, Kelurahan Cilandak Barat Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan longsor pada Selasa (4/12) sore. (Mimi Kartika / Republika)
Ketua RT 11/06 AM Ropik menjelaskan, tiga unit rumah kontrakan yang berada di atas dinding turap yang longsor itu tidak mengalami kerusakan. Selain itu, rumah yang berada tepat di atas turap yang longsor belum ada penghuninya. Menurutnya, hanya ada satu kepala keluarga (KK) dengan tiga jiwa yang tinggal masih berada di dalam rumah karena aman tidak terdampak longsor.
"Penghuninya masih di dalam, aman-aman aja, warga enggak ada yang diungsikan, masalah bangunan enggak ada gangguan, cuma di turapnya aja yang roboh, longsor," ujar Ropik.
Sementara, Kepala Satuan Pelaksana Kecamatan Cilandak, Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan, Sutopo menjelaskan, petugas SDA untuk sementara akan memasang cerucuk di turap yang longsor itu. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi hujan yang akan datang selama proses perbaikan turap.
Kemudian, ia mengatakan, karena rumah kontrakan itu dibangun sangat berdekatan dengan saluran air maka pemilik rumah akan menanggung perbaikan turap. Sutopo menjelaskan, pemilik rumah juga menyatakan sanggup sementara pihaknya akan mendampingi proses perbaikan tersebut.
"Selanjutnya nanti sama si pemilik akan dibangun diperkuat dengan beton bertulang dan pasang batu kali, karena dia yang tadi sanggup sementara kami hanya pendampingan saja. Karena dia bangunnya terlalu mepet di saluran kami," jelas dia.