Kamis 06 Dec 2018 16:20 WIB

Konser 30 Tahun Kla Project Suguhkan Nuansa Tradisional

Kla menghadirkan sinden ke panggung lengkap dengan penari tradisional.

Penampilan Adi Adrian  dalam konser tunggal Kla Project  yang bertajuk Karunia Semesta di Jakarta, Convention Center, Jakarta, Kanmis (6/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Penampilan Adi Adrian dalam konser tunggal Kla Project yang bertajuk Karunia Semesta di Jakarta, Convention Center, Jakarta, Kanmis (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kla Project memberikan sesuatu yang segar baik dari segi aransemen maupun kolaborasi dalam konser "30 Tahun Kla Project Karunia Semesta" di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu malam (5/12). Untuk kolaborasi, Kla tidak hanya mendatangkan penyanyi muda, seperti Isyana Sarasvati dan Is Pusakata saja.

Mereka juga tampil dengan para seniman tradisional. Pada lagu "Yogyakarta" contohnya, Kla menghadirkan sinden ke panggung lengkap dengan penari tradisional. Ada juga gamelan Bali dalam lagu "Pasir Putih" dan tarian kontemporernya serta "Saujana" dengan nuansa Minang.

Baca Juga

Kla sepertinya menyadari jika membawakan lagu lama dengan nuansa dan cara yang sama pasti akan membosankan. Ini bukan pertama kalinya mereka membuat konser besar untuk merayakan hari ulang tahun di Jakarta.

"Kalian ingin kami terus berkreasi tapi kami mau bawain lagu baru pada nggak tahu. Maunya lagu lama terus yang dinyanyiin," canda Lilo.

Dalam konser 30 tahun ini, Kla juga mendatangkan sesuatu yang spesial. Ia adalah Ari Burhani, drummer Kla Project yang pertama dan Fransiska Insani yang selalu menjadi bintang tamu di album Kla yang pertama sampai terakhir. Mereka lalu memainkan lagu "Rentang Asmara".

Tiga puluh tahun sudah Kla Project menapaki industri musik Indonesia. Bersama para Klanese, Katon Bagaskara, Lilo, dan Adi Adrian menjemput kenangan

"Satu Kayuh Berdua" menggema di seluruh ruangan Plenary Hall, tatkala Kla Project membuka konsernya. Lagu dengan nada up beat ini cukup membangkitkan semangat penonton.

Saat mendengar nama KLa Project, tentu yang teringat adalah lagu-lagu seperti "Gerimis", "Terpurukku Disini", "Romansa", "Meski Tlah Jauh" atau "Semoga". Nyatanya, memang lagu-lagu tersebut yang paling dinantikan oleh Klanese.

Ketika mendengar intro "Terpurukku Disini" dimainkan, Klanese langsung histeris. Seolah tahu lagu apa yang akan segera dimainkan. Begitu pula saat "Semoga" dilantunkan, paduan suara dengan jumlah yang ribuan terjadi.

Selama kurang lebih tiga jam, Kla menghibur penonton dengan 30 lagu. Pemilihan 30 lagu ini tentu disesuaikan dengan umur band mereka. Lagu-lagu yang dibawakan di antaranya "Prahara", "Tentang Kita", "Takluk", "Menjemput Impian", "Bahagia Tanpamu", "Waktu Tersisa", "Sudi Turun Ke Bumi", "Dekadensi", "Hey", "Kidung Mesra", "Tak Bisa Ke Lain Hati", dan lainnya.

Meski semua hits sudah dibawakan dan 30 lagu dilantunkan, Klanese seperti tidak ingin menyudahi melihat idola mereka. Waktu 30 tahun tidak membuat Klanese bisa pindah ke lain hati selain dengan Kla Project.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement