REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Tim SAR Denpasar bersama petugas gabungan mengevakuasi lima korban tanah longsor setelah lebih dari 7,5 jam proses pencarian di Batubulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (8/12). Empat di antara para korban tewas.
"Kami harus hati-hati dalam proses evakuasi karena kontur tanahnya masih labil," kata Kepala Seksi Operasi SAR Denpasar Ida Bagus Surya Wirawan di Batubulan.
Jasad Nyoman Adi Anggara Palguna (2) menjadi korban terakhir yang diangkat dari reruntuhan rumah sekitar pukul 13.30 Wita, setelah sang ibu Lintang Ayu Widimerti (32), Made Adin Aditya Palguna (4), dan Putu Deta (6) yang telah lebih dahulu dievakuasi, sedangkan sang ayah Made Oktara Dwi Palguna (30) berhasil selamat meski mengalami sejumlah luka di wajah dan beberapa bagian tubuhnya.
Pegawai Bank BRI Gajah Mada Denpasar itu dievakuasi dari reruntuhan di tepi sungai oleh petugas gabungan. Ia langsung dibawa ke RS Dharmayadnya Denpasar dan dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar untuk menjalani perawatan medis.
Isak tangis dari kerabat dan rekan kerja satu keluarga malang itu menyeruak setelah para korban satu per satu dikeluarkan dari timbunan bangunan dan diangkat dari jurang berkedalaman sekitar 10 meter. Jasad korban tewas kemudian satu per satu dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar menggunakan ambulans untuk tindakan lebih lanjut.
Dalam proses pencarian, tim gabungan menggunakan peralatan berupa pemotong besi dan beton serta menggunakan penyemprot air untuk memudahkan evakuasi korban di reruntuhan. Tidak hanya itu, dua ekor anjing pelacak juga dikerahkan dalam proses pencarian.
Rumah satu keluarga itu berada paling belakang di Gang Taman Beji IV, Jalan Pratu Made Rambug, Banjar (Dusun) Sasih, Batubulan, Gianyar. Tepat di bawah rumah korban mengalir sungai yang saat itu memiliki arus deras karena debit air yang tinggi setelah sebagian wilayah Bali diguyur hujan lebat pada Jumat (7/12) malam hingga Sabtu dini hari.
Diduga, karena berada di tebing ditambah kontur tanah yang labil setelah hujan lebat, menyebabkan rumah korban seketika amblas. Reruntuhan menimbun para korban yang saat itu berada di dalam rumah sekitar pukul 05.30 Wita.