REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) hingga saat ini telah membagikan enam juta benih kopi bersertifikat kepada warga. Terutama, yang tergabung dalam kelompok tani.
Menurut Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa, pembagian benih kopi tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi dan kualitas kopi di Jawa Barat.
"(Total benih kopi yang sudah dibagikan) tempo hari empat juta, sekarang dua juta, jadi enam juta benih kopi," ujar Iwa saat menghadiri puncak acara "Hari Perkebunan Ke-61 Melaunching Bantuan 2 Juta Benih Kopi dan Varietas Tembakau Unggul Jabar", di Halaman Gedung Sate Bandung, Senin (10/12).
Menurut Iwa, Dinas Perkebunan Jawa Barat akan bertanggung jawab atau mengawasi Program Pemberiaan Bantuan Bibit Kopi bersertifikat tersebut. Ia berharap, benih kopi yang dibagikan tersebut bisa dioptimalkan oleh masyarakat. Pembagian bibit berikutnya, sesuai dengan permintaan masyarakat, ditangani dinas perkebunan.
"Dalam pelaksanaannya nanti sesuai dengan permohonan dari masyarakat yang membutuhkan bibit tersebut. Sebelumnya sudah pernah, sedang kita evaluasi bagaimana produktivitasnya," kata Iwa seraya mengatakan nanti ia akan meminta Dinas Perkebunan untuk maping dan melakukan evaluasi.
Iwa mengatakan, sebuah kehormatan bagi Pemprov Jabar untuk bisa menjadi tuan rumah dari rangkaian gelaran Hari Perkebunan ke 61 yang digelar di Gedung Sate. Sebab, peringatan Hari Perkebunan ke 61 yang mengambil tema Sinergi dan Akselerasi Kejayaan Perkebunan Nasional sejalan juga dengan apa yang Pemprov Jabar usahakan dalam program-program yang dikembangkan dalam rangka kolaborasi dan inovasi.
Iwa menjelaskan, kolaborasi dan inovasi tersebut di antaranya adalah kegiatan bantuan dua juta benih kopi kepada 12 kabupaten atau kota dan launching varietas tembakau unggul lokal Jawa Barat.
Pada acara tersebut, Iwa Karniwa secara simbolis memberikan benih kopi bersertifikat kepada tiga kelompok tani, pemberian bantuan dua juta bibit kopi tersebut akan dilakukan secara bertahap. Pemberian benih kopi bersertifikat oleh Pemprov Jawa Barat ini sudah dilakukan sejak Gubernur Jawa Barat dijabat oleh Ahmad Heryawan atau Aher.
Iwa mengatakan, saat ini Indonesia berada diperingkat empat produsen kopi dunia dengan jumlah produksi sebesar 600.000 ton atau sekitar 6,6 persen dari produksi kopi dunia. Ini, masih kalah dari Vietnam yang menduduki peringkat dua produsen kopi dunia dengan produksi 1,53 juta ton atau sekitar 16 persen dari produksi kopi dunia.
"Ini adalah potensi yang harus terus dikembangkan. Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir kopi Jabar berhasil meraih penghargaan bergengsi di dunia," katanya.
Salah satunya, kata Iwa, Kopi Jabar meraih skor tertinggi dalam event festival kopi di Atlanta Amerika Serikat pada dua tahun lalu. Hal ini, mendorong pihaknya untuk bisa aktif membantu memperkenalkan kualitas kopi asal Jabarm diantaranya melalui acara "Ngopi Saraosna". Event ini, telah diselenggarakan untuk ke enam kalinya dan mendapatkan respons luar biasa.
"Saya memiliki keyakinan bahwa industri perkebunan di Jabar khususnya kopi akan terus berkembang. Secara kasat mata kan bisa terlihat mulai banyaknya cafe khusus kopi di setiap sudut kota," katanya.