REPUBLIKA.CO.ID, PARIT MALINTANG - Sejumlah warga Kecamatan Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat membangun jembatan darurat yang terbuat dari bambu untuk pejalan kaki. Hal tersebut dilakukan pascajembatan di jalan nasional yang menghubungkan Kota Padang dengan Bukittinggi ambruk.
"Akibat jembatan putus akses di sini pun juga terhambat. Tujuan dibangunnya jembatan darurat tersebut untuk mempermudah warga dan pelajar dalam menyeberangi sungai," kata warga setempat Syafrizal Efendi di 2x11 Kayu Tanam, Selasa (11/12).
Meskipun jembatan tersebut dibangun dengan bambu namun cukup membantu warga untuk menyeberangi sungai. Sementara anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman dan kepolisian resor setempat membersihkan pohon yang roboh ke arah jembatan.
Jembatan nasional tersebut ambruk pada Senin (10/12) sekitar pukul 18.30 WIB setelah dihantam arus sungai yang cukup deras. Sedangkan jalan alternatif untuk kendaraan bermotor yaitu melalui Korong Padang Mantuang yang dilewati depan INS Kayu Tanam. Saat ini jalan alternatif tersebut menerapkan sistem buka tutup karena jalan perkampungan yang kecil.
Sebelumnya jalan nasional yang menghubungkan Kota Padang dengan Bukittinggi putus akibat jembatan Batang Kalu di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman ambruk.
"Jalur itu tidak bisa dilewati dari kedua arah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, Budi Mulya, Senin.