Kamis 13 Dec 2018 16:18 WIB

Skandal Uang Tutup Mulut: Bisakah Trump Dimakzulkan?

Tuduhan jaksa itu dapat menggulingkan Trump dari kursi presiden.

Mantan pengacara Presiden AS Donald Trump, Michael Cohen meninggalkan pengadilan federal di New York, Selasa (21/8).
Foto: AP Photo/Craig Ruttle
Mantan pengacara Presiden AS Donald Trump, Michael Cohen meninggalkan pengadilan federal di New York, Selasa (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Lintar Satria

WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, jika ia dimakzulkan maka rakyat akan memberontak. Ia mengaku tidak khawatir ia dapat digulingkan.

"Saya tidak khawatir, tidak. Menurut saya, orang-orang akan memberontak jika itu benar-benar terjadi," kata Trump, Selasa (11/12). "Sulit untuk menggu lingkan seseorang yang tidak melakukan kesalahan apapun dan orang yang telah menciptakan perekonomian terbesar dalam sejarah negara kita."

Presiden ke-45 AS itu juga mengatakan, uang tutup mulut yang dibayarkan mantan pengacara pribadinya, Michael Cohen, kepada dua orang perempuan pada pemilihan presiden 2016 tak melanggar peraturan.

Pada pekan lalu, jaksa federal di New York mengatakan, Trump menginstruksikan Cohen untuk membayar dua perempuan sebesar 100 ribu dolar AS lebih. Uang tutup mulut tersebut diberikan agar mereka tidak membicarakan hubungan ilegal mereka dengan Trump yang menjadi kandidat presiden pada 2016 lalu.

Para jaksa mengatakan, pembayaran itu melanggar hukum kontribusi kampanye. Dalam hukum AS, segala hal yang memengaruhi suara pemilihan harus diungkapkan dan dibatasi hingga 2.700 dolar AS per orang.

Partai Demokrat mengatakan, tuduhan jaksa itu dapat menggulingkan Trump dari kursi presiden. Namun, ada beberapa pemimpin senior partai tersebut di Kongres masih mempertanyakan pelanggaran itu dinilai layak untuk pemakzulan.

Pemakzulan presiden AS membutuhkan minimal 51 persen suara di House of Representative. Demokrat sebagai oposisi akan menguasai House of Representative Januari lalu. Namun, pemakzulan presiden juga harus disetujui dua per tiga suara di Senat yang kini didomi nasi partai Trump, yakni Partai Republik.

Hukuman Cohen akan dibacakan dalam sebuah sidang di New York. Ia dinyatakan bersalah atas perannya membayar dua perempuan, yaitu seorang aktris film dewasa Stormy Daniels dan mantan model majalah Playboy Karen McDougal. Trump sudah membantah memiliki hubungan dengan kedua perempuan tersebut.

Pada tahun ini, Trump mengaku membayar Cohen sebesar 130 ribu dolar AS untuk membayar Daniels yang bernama asli Stephanie Clifford. Sebelumnya, Trump selalu menyangkal mengetahui pembayaran tersebut.

Trump mengecam Cohen karena bekerja sama dengan jaksa. Ia menuduh pengacara tersebut berbohong tentangnya untuk mendapatkan hukuman yang lebih ringan. Ia meminta Cohen diberi hukuman penjara lama.

Trump juga mengatakan, mantan pengacaranya itu seharusnya paham peraturan kampanye. "Michael Cohen seorang pengacara, saya berasumsi dia mengetahui apa yang ia lakukan. Pertama, itu bukan sumbangan kampanye. Jika iya, itu hanya sipil dan jika hanya sipil, berdasarkan apa yang kami lakukan, tidak ada pelanggaran," kata Trump.

Jaksa Khusus Robert Mueller juga sudah memanggil orang-orang terdekat Trump terkait intervensi Rusia dalam pemilihan presiden 2016 lalu. Trump tidak mau mengomentari hal tersebut.

"Saya belum mendengar tentang hal ini, tetapi saya dapat katakan kepada Anda hal ini: Hillary Clinton—suaminya punya uang, ia (Hillary—Red) dapat uang, ia membayar seseorang. Mengapa tidak ada yang membicarakan hal itu?" kata Trump. n reuters ed: yeyen rostiyani

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement