REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Taylor Swift dilaporkan menggunakan teknologi pengenalan wajah tersembunyi di salah satu konsernya awal tahun ini. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk mengidentifikasi penguntit yang dikenal.
Pelantun "Bad Blood" telah dilanda masalah penguntit sejak lama. Awal tahun ini seorang pria ditangkap dengan pisau dan amunisi di luar rumahnya di Los Angeles.
Menurut laporan Rolling Stone, pada konser Taylor di Rose Bowl di Pasadena, California pada bulan Mei lalu, penggemar melewati tempat yang menampilkan klip latihan bintang. Pada bagian itu terdapat kamera tersembunyi yang secara diam-diam memindai wajah penggemar untuk referensi silang dengan database di "pos komando" Nashville, Tennessee yang menunjukan sosok penguntit.
"Semua orang yang lewat akan berhenti dan menatapnya, dan perangkat lunak akan mulai bekerja," kata Kepala petugas keamanan dari Oak View Group Mike Downing, yang juga dewan penasihat untuk tempat konser, dikutip dari Aceshowbiz, Jumat (14/12).
Downing mengklaim telah menghadiri pertunjukan untuk menyaksikan demonstrasi perangkat lunak anti-penguntit baru itu. Atasan di Ticketmaster juga mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi pengenalan wajah di konser lain, namun, mereka akan "berhati-hati" tentang implementasinya karena masalah privasi. Perwakilan penyanyi "Love Story" tidak menanggapi tentang dugaan tersebut.
Pekan lalu, seorang pria yang masuk ke rumah Swift di New York. Dia tertangkap dan dipenjara selama enam bulan setelah mengaku bersalah atas satu tuduhan pencurian dan satu penghinaan kriminal.