REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal mengatakan, tim gabungan TNI dan Polri tidak akan menghiraukan klaim maupun bantahan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). Aparat tak boleh terjebak propaganda mereka.
"Kita jangan terjebak dengan propaganda, dengan agenda setting. Yang penting TNI-Polri bekerja sesuai fakta. Kita gak usah terlalu banyak menghiraukan itu semua, kita kejar, kita tangkap agar mereka mempertanggungjawabkan kebiadabannya," kata Iqbal, Jakarta, Jumat (14/12).
Iqbal mencontohkan, klaim yang dibuat kelompok bersenjata misalnya saat kelompok itu menyatakan menembaki anggota TNI dalam insiden pembantaian puluhan pekerja. Padahal kata Iqbal, yang mereka bunuh adalah para pekerja. "Itu semua pekerja PT Istaka Karya, mereka (KKB) bilang TNI," kata Iqbal.
Baca juga, Pembantai Pekerja di Papua adalah Pemberontak.
Tim gabungan TNI-Polri menurut Iqbal akan terus mengejar dan memproses hukum anggota kelompok bersenjata di Papua. Apalagi jika sampai menggunakan kekerasan dan mengancam nyawa petugas atau nyawa masyarakat, maka TNI Polri tidak akan segan melancarkan tembakan.
Saat ini, lanjut Iqbal, proritas TNI Polri adalah melakukan evakuasi korban. Aparat juga masih mencari empat pekerja Istaka Karya yang belum ditermukan hingga Jumat (14/12) ini. "Kita belum dapat, mudah-mudahan kita dapat, karena dari data PT Istaka karya yang belum ditemukan empat, mudah-mjdahan masih hidup," ujar mantan Wakapolda Jawa Timur ini.