REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Barat (Sumbar) menyebutkan bahwa pasokan pangan di Kota Padang tidak terpengaruh sejumlah bencana alam yang terjadi dalam sepekan terakhir. Kepala BI Sumbar Endy Dwi Tjahjono menjelaskan, pasokan pangan khususnya beras di Kota Padang mencukupi hingga akhir 2018.
Uji Coba Jembatan Darurat Padang-Bukittinggi Ditunda
Menurutnya, insiden terputusnya akses utama Kota Padang menuju Solok sejak Senin (10/12) petang dan longsor yang menimbun jalur utama Padang-Solok tidak mempengaruhi gejolak harga pangan.
"Dampak terputusnya transportasi sangat minimal. Pasokan di Padang cukup. Untuk Bukittinggi bisa dipasok dari Solok, Payakumbuh, dan Agam," ujar Endy, Sabtu (15/12).
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Pemprov Sumatra Barat, ujar Endy, juga sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah pimpinan daerah terkait pasokan pangan. Terakhir, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias juga menegaskan bahwa pasokan bahan pangan dari dan menuju wilayah yang ia pimpin mencukupi.
"Kami melihat, so far dampaknya ke inflasi minimal," kata Endy.
Sepanjang pekan ini, Kota Padang memang seolah 'terkurung' akibat putusnya akses-akses utama menuju daerah lain. Sejak Senin (10/12) lalu, jalan utama Padang-Bukittinggi putus total akibat ambruknya jembatan Sungai Kalu di Padang Pariaman. Kemudian pada Rabu (12/12) pagi, jalan utama Padang-Solok terputus karena material longsor menimbun jalan di Panorama 2.
Kejadian longsor kembali terulang di lokasi yang sama pada Kamis (13/12) tengah malam. Akibatnya, jalur Padang-Solok kembali terputus. Insiden ini bahkan menewaskan satu orang dan melukai 4 orang lainnya.