REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan mengungkapkan, tanah di sekitar lokasi amblesnya Jalan Raya Gubeng, Surabaya, masih bergerak. Kesimpulan itu didapat berdasarkan penelitian tim ahli geologi Pemerintah Kota Surabaya.
"Tugas utama kami adalah mengevakuasi warga yang rumahnya ada sekitar sini untuk keselamatan," kata Luki di lokasi kejadian, Rabu (19/12).
Luki memastikan, Jalan Raya Gubeng akan ditutup. Lalu lintas akan dialihkan. Mulai Rabu dini hari, polisi akan memasang rambu-rambu lalu lintas terkait pengalihan arus.
Penutupan jalan di lokasi kejadian dimaksudkan agar titik amblesnya jalan tersebut tidak menjadi tontonan dan membahayakan keselamata warga. Luki mengimbau masyarakat untuk mematuhi imbauan aparat yang berjaga.
"Jangan mendekat karena tanahnya masih bergerak," ujar Luki.
Jalan Raya Gubeng, Surabaya, tepatnya di sekitar gedung RS Siloam ambles sedalam kurang lebih 10 meter pada Selasa (18/12) malam. Amblesnya jalan tersesut menyisakan lubang yang menganga dengan panjang kurang lebih 30 meter dan lebar kurang lebih 15 meter.